Liputan6.com, London - Lebih dari 200 pengunjuk rasa ditangkap dalam aksi demonstrasi di Lewisham yang menentang pawai Front Nasional (National Front/NF). Sekitar 110 orang, termasuk 55 petugas polisi, terluka dalam kerusuhan di tenggara London, Inggris itu.
Hampir sepanjang hari, 3.000 polisi yang bertugas di Lewisham berhasil menghindari konfrontasi antara kelompok ekstrem sayap kanan NF dan kelompok-kelompok penentang, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (13/8/2020).
Unjuk rasa All Lewisham Campaign melawan Rasisme dan Fasisme (Alcaraf) berlangsung damai di pagi hari kala itu.
Advertisement
Baca Juga
Namun pada pukul 13.30 GMT, diperkirakan 400 anggota Partai Pekerja Sosialis telah berkumpul di Lewisham untuk mengantisipasi pawai NF pada 14.00 GMT.
Terlepas dari beberapa bentrokan kecil, 3.000 polisi yang bertugas berhasil memisahkan kedua kelompok tersebut.
Karena frustrasi dan gagal mencegah pawai NF, kerumunan pendukung anti-fasis melampiaskan amarah mereka kepada polisi.
Petugas diserang dengan botol dan batu bata serta disemprotkan amonia di wajah mereka.
Sengaja Provokatif
Sedikitnya satu polisi pingsan dan dua petugas berkuda terseret dari kudanya.
Tingkat keparahan serangan tersebut menyebabkan petugas menggunakan perisai anti huru hara -- untuk pertama kali peralatan semacam itu digunakan di Inggris di luar Irlandia Utara.
Akibat insiden ini, banyak yang bertanya-tanya mengapa Komisaris Polisi Metropolitan Inggris David McNee menolak menggunakan Undang-Undang Ketertiban Umum untuk melarang pawai meskipun NF mengakui pawai itu "sengaja provokatif".
Juru bicara Richard Edmonds mengatakan dengan berdemonstrasi di Lewisham -- daerah dengan proporsi imigran India Barat yang tinggi -- mereka "membela orang kulit putih" dan menyoroti jumlah kejahatan jalanan yang tidak proporsional yang dilakukan di daerah tersebut oleh pemuda kulit hitam.
Simak video pilihan berikut:
Pawai Lewisham
Pawai di Lewisham adalah salah satu rangkaian yang direncanakan oleh National Front. Tetapi setelah kekerasan serius pada rapat umum di Birmingham di West Midlands, beberapa dewan mengambil langkah untuk menghentikan acara NF atas dasar ketertiban umum.
Selama tahun 1970-an, Front Nasional membuat kemajuan politik dengan memanfaatkan sentimen anti-imigran yang sebagian disebabkan oleh pengangguran yang tinggi.
Pada tahun 1977 kandidat NF dalam pemilihan sela West Bromwich memenangkan 16,2 persen suara.
Tetapi pada awal 1980-an, Front Nasional telah terpecah menjadi beberapa partai, yang terbesar adalah Partai Nasional Inggris.
Front Nasional sekarang menjadi kekuatan marjinal dengan kurang dari 200 anggota.
Sejarah juga mencatat pada 13 Agustus 1960, Republik Afrika Tengah memproklamasikan kemerdekaannya. Pada tanggal yang sama tahun 1961, Berlin terbagi dua timur dan barat.
Advertisement