Liputan6.com, Washington D.C - Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan pasangannya Kamala Harris telah menyerang Presiden Donald Trump, menyebutnya sebagai pemimpin yang tidak kompeten dan telah membuat AS "compang-camping".
Pasangan itu telah mengadakan acara kampanye pertama mereka bersama, sehari setelah Biden mengumumkan nama Harris sebagai wakil pilihannya. Demikian seperti dikutip dari laman BBC, Kamis (13/8/2020).Â
Advertisement
Acara yang digelar di Wilmington, Delaware tidak dibuka untuk umum.
Dalam kesempatan itu, Biden mengutip kebutuhan pencegahan Virus Corona baru. Kedua kandidat pun berjalan di atas panggung dengan mengenakan masker untuk berbicara kepada sekelompok awak media yang hadir.Â
Biden berkata: "Pilihan yang kita buat pada November ini akan menentukan masa depan Amerika untuk waktu yang sangat, sangat lama."
Kandidat lawan Donald Trump tersebut turut menyinggung perihal tanggapan Trump terhadap pilihan Kamala Harris sebagai wakilnya.Â
"Adakah yang terkejut bahwa Donald Trump memiliki masalah dengan wanita yang kuat, atau wanita yang kuat secara keseluruhan?"
Dia juga menyerang penanganan Trump atas pandemi virus corona baru, perubahan iklim, tingkat pengangguran, dan "politik retorika rasisnya yang menarik perpecahan".
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Tanggapan Donald Trump
Dalam konferensi pers Gedung Putih pada hari Rabu, Trump meremehkan Harris yang gagal dalam nominasi presiden partai Demokrat, di mana dia dengan keras menyerang rekor Biden dalam pencalonan.
Trump berkata: "Saya melihat nomor pollingnya meledak, boom, boom, turun menjadi hampir tidak ada, dan dia pergi marah, dia menjadi gila."
"Tidak ada yang lebih menghina Biden daripada dirinya. Dia mengatakan hal-hal mengerikan tentang dia, termasuk tuduhan yang dibuat tentang dia oleh seorang wanita, di mana dia, kurasa, percaya pada wanita itu.
"Sekarang tiba-tiba dia mencalonkan diri sebagai wakil presiden sambil mengatakan betapa hebatnya dia."
Biden sebelumnya telah dituduh oleh sejumlah wanita melakukan kontak yang tidak diinginkan, seperti menyentuh dan berciuman.
Tuduhan yang lebih serius muncul tahun ini dari mantan ajudan Senat yang menuduh Biden melakukan pelecehan seksual terhadapnya di aula Kongres pada 1993. Namun, ia membantah klaim tersebut.
Trump pun telah dituduh oleh sejumlah wanita melakukan pelecehan seksual, yang semuanya dia bantah.
Advertisement