Liputan6.com, Jakarta- Dalam penyelidikan atas ledakan baru-baru ini di Beirut, Lebanon yang menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya, Biro Investigasi Federal AS (FBI) akan bergabung dengan penyelidik Lebanon dan internasional.Â
Dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (14/8/2020), pengumuman tentang bantuan penyelidikan itu disampaikan di Beirut oleh diplomat senior AS, yang juga merupakan wakil menteri urusan politik AS, David Hale, pada 13 Agustus.
FBI akan ikut dalam penyelidikan tersebut atas undangan pihak berwenang Lebanon, menurut pernyataan Hale, dalam kunjungannya ke salah satu lingkungan di Beirut yang rusak parah akibat ledakan itu.
Advertisement
Selain itu, Hale juga menuturkan, bahwa partisipasi FBI merupakan salah satu cara AS membantu Lebanon mengatasi dampak ledakan besar itu.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Pertemuan dengan Para Pejabat Lebanon
Dalam dua hari ke depan, David Hale dijadwalkan bertemu dengan para pejabat Lebanon.
Tak hanya itu, Kedutaan Besar AS di Beirut juga mengatakan bahwa Hale harus menekankan perlunya reformasi ketika dia bertemu dengan para pejabat.
Sementara parlemen menyetujui keadaan darurat dua pekan usai ledakan besar itu, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri pun menyerukan pembentukan segera pemerintahan baru.
Advertisement