Liputan6.com, Abottabad: Osama bin Laden dikabarkan tidak bersenjata saat pasukan khusus Amerika Serikat menggerebek rumahnya di Abbotabad, Pakistan. Pasukan AS telah memberondongkan peluru ke dalam ruangan tersebut yang menyebabkan Osama tewas di tempat sebelum mereka masuk ke dalam.
Fakta tersebut diungkapkan salah seorang anggota pasukan khusus Angkatan Laut AS yang identitasnya disamarkan menjadi Mark Owen.
"Saat kami masuk ke dalam ruangan Osama, saya dan beberapa rekan saya menembakkan senapan berlaser ke dadanya hingga tubuh Osama terpental," ujarnya.
Saat menggeledah ruangan, pasukan AS memang menemukan dua senjata. Namun, senjata tersebut tidak dalam keadaan siap pakai. Bahkan, Osama terlihat tidak memiliki persiapan dan tidak melawan ketika menghadapi pasukan khusus AS.
"Osama terdengar memerintahkan pengikutnya untuk melakukan tindakan bunuh diri jika diperlukan. Namun, ia sendiri tidak melakukan apa pun," ungkap tentara tersebut menambahkan.
Owen yang ikut dalam aksi menumpas Osama itu mengungkapkan fakta tersebut yang ditulis dalam buku "No Easy Day: The Firsthand Account of the Mission That Killed Osama bin Laden." Departemen Pertahanan AS hingga Gedung Putih mengetahui keberadaan buku itu.
Owen mengetahui kemungkinan terburuk yang akan dialaminya jika identitas aslinya terungkap yaitu pengadilan militer. Namun, ia merasa bertanggung jawab untuk mengungkapkan sedikit fakta tentang operasi di Abottabad itu. (Dailymail/Vin)
Fakta tersebut diungkapkan salah seorang anggota pasukan khusus Angkatan Laut AS yang identitasnya disamarkan menjadi Mark Owen.
"Saat kami masuk ke dalam ruangan Osama, saya dan beberapa rekan saya menembakkan senapan berlaser ke dadanya hingga tubuh Osama terpental," ujarnya.
Saat menggeledah ruangan, pasukan AS memang menemukan dua senjata. Namun, senjata tersebut tidak dalam keadaan siap pakai. Bahkan, Osama terlihat tidak memiliki persiapan dan tidak melawan ketika menghadapi pasukan khusus AS.
"Osama terdengar memerintahkan pengikutnya untuk melakukan tindakan bunuh diri jika diperlukan. Namun, ia sendiri tidak melakukan apa pun," ungkap tentara tersebut menambahkan.
Owen yang ikut dalam aksi menumpas Osama itu mengungkapkan fakta tersebut yang ditulis dalam buku "No Easy Day: The Firsthand Account of the Mission That Killed Osama bin Laden." Departemen Pertahanan AS hingga Gedung Putih mengetahui keberadaan buku itu.
Owen mengetahui kemungkinan terburuk yang akan dialaminya jika identitas aslinya terungkap yaitu pengadilan militer. Namun, ia merasa bertanggung jawab untuk mengungkapkan sedikit fakta tentang operasi di Abottabad itu. (Dailymail/Vin)