Liputan6.com, New York City - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa adiknya, Robert Trump, meninggal dunia pada Sabtu 15 Agustus 2020 waktu setempat. Ia wafat pada usia 71 tahun.Â
Dilaporkan AP News, Minggu (16/8/2020), Robert meninggal di New York. Presiden Trump baru-baru ini juga sempat menjenguk adiknya di New York City Hospital.
Advertisement
Baca Juga
Kondisi Robert dikabarkan sudah parah ketika Donald Trump datang menjenguk. Belum diketahui apa penyebab kematiannya.Â
Presiden Trump mengirimkan pernyataan mengenai kematian adiknya yang juga pernah aktif di Trump Organization dan Wall Street.
"Dengan hati yang berat, saya mengabarkan bahwa adik saya yang luar biasa telah meninggal dunia dengan damai malam ini," ujar Donald Trump.Â
"Ia bukan hanya adik saya, ia juga teman terbaik. Ia akan sangat dirindukan, tetapi kita akan berjumpa lagi. Kenangannya akan hidup di hati saya selamanya. Robert, saya menyayangimu. Beristirahatlah dengan damai."
Robert Trump merupakan adik termuda dari kakak-beradik Trump. Ia sempat menggugat keponakannya Mary Trump karena ingin merilis buku yang mengumbar masalah keluarga Trump.Â
Sifat Robert Trump dinilai berbeda dengan Donald Trump. Robert lebih kalem dan santai. Penulis biografi keluarga Trump, Gwenda Blair, menyebut Robert sebagai "the nice Trump."
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sempat Dirawat
Adik Presiden Donald Trump, Robert Trump, sempat dirawat di rumah sakit di New York. Hal ini disampaikan oleh pihak Gedung Putih langsung.Â
Mengutip laporan The Guardian, Presiden sebelumnya diperkirakan akan mengunjungi saudara laki-lakinya yang berusia 72 tahun di sebuah rumah sakit di Manhattan pada hari Jumat, menurut juru bicara Gedung Putih, Judd Deere.Â
Gedung Putih tidak segera merilis rincian tentang mengapa Robert Trump dirawat di rumah sakit, tetapi para pejabat mengatakan bahwa dia sakit parah.
Trump "memiliki hubungan yang sangat baik dengan saudaranya yang sangat spesial baginya", kata Deere.
Robert Trump, salah satu dari empat saudara kandung presiden, baru-baru ini mengajukan gugatan atas nama keluarga Trump yang berusaha menghentikan publikasi buku yang menceritakan semuanya oleh keponakan presiden Mary berjudul "Too Much and Never Enough".
Presiden mengatakan bahwa buku Mary Trump merupakan sebuah pelanggaran perjanjian kerahasiaan yang dia tandatangani sehubungan dengan penyelesaian keuangan yang dia terima dari keluarga Trump. Mary adalah putri dari saudara tertua bersaudara, Fred Trump Jr, yang berjuang melawan candu alkohol dan meninggal pada tahun 1981 pada usia 43 tahun.
Tidak ada anggota keluarga yang bergabung dengan Fred Jr, yang dikenal sebagai Freddy, di rumah sakit pada malam dia meninggal, kata Mary Trump, seraya menambahkan bahwa Donald Trump pergi ke bioskop dengan saudara kandung lain sebagai gantinya.
Advertisement