Sukses

Rusia: Vaksin COVID-19 Sputnik V Gelombang Pertama Telah Diproduksi

Rusia, pada Sabtu 15 Agustus 2020, mengatakan telah memproduksi gelombang pertama vaksin COVID-19 baru buatannya.

Liputan6.com, Moskow - Rusia, pada Sabtu 15 Agustus 2020, mengatakan telah memproduksi gelombang pertama vaksin COVID-19 baru buatannya.

"Gelombang pertama vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute telah diproduksi," Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan dalam pernyataan, sebagaimana diwartakan Kantor Berita Interfax, dikutip dari Antara, Minggu (16/8/2020).

Rusia sebelumnya mengatakan bahwa gelombang pertama vaksin COVID-19 mereka akan diluncurkan akhir Agustus ini, dengan dokter dan tenaga medis akan diprioritaskan menjadi penerima pertama secara luas.

Gamaleya, yang mengembangkan vaksin, sebelumnya mengatakan bahwa Rusia akan memproduksi sekitar lima juta dosis dalam skala industri selama sebulan pada Desember-Januari, menurut Interfax.

Vaksin COVID-19 buatan Rusia dinamai "Sputnik V", yang mengacu pada satelit pertama dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet.

Presiden Rusia Vladimir Putin meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman, menambahkan bahwa salah satu putrinya telah menggunakan vaksin tersebut dan merasa baik-baik saja sesudahnya.

Namun, sejumlah ilmuwan mengaku khawatir dengan persetujuan regulator kilat ini, dengan menilai bahwa Rusia lebih mementingkan gengsi negara ketimbang keamanan di tengah perlombaan global penemuan vaksin COVID-19.

Padahal, persetujuan vaksin dikabulkan sebelum uji coba yang biasanya melibatkan ribuan peserta yang dikenal sebagai Tahap / Fase III. Uji coba semacam itu biasanya dianggap sebagai prekursor penting bagi vaksin untuk mengantongi persetujuan.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Vaksin COVID-19 Rusia Dinilai Tak Aman, Ini Kata Moskow

Sejumlah kritik dan tuduhan menyasar Rusia setelah mengumumkan vaksin Virus Corona COVID-19 pertama di dunia yang telah didaftarkan. Salah satunya disebutkan vaksin COVID-19 buatan Rusia tak aman karena tak melewati uji klinis fase 3.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko menyatakan tudingan itu tidak berdasar.

"Tuduhan bahwa vaksin Virus Corona kami tidak siap dan tidak aman itu tak berdasar dan lebih didorong atas rasa persaingan," ujar Murashko, seperti dilaporkan Kantor Berita Interfax, Rabu (12/8/2020).

Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin COVID-19 setelah kurang dari dua bulan uji coba pada manusia.

Selengkapnya...