Liputan6.com, Seoul - Kota Seoul, Korea Selatan berupaya untuk melindungi warga nya dari terik matahari, hujan, hingga virus corona COVID-19 dengan membangun halte bus pintar.Â
Halte bus pintar ini dilengkapi dengan air conditioner, dan juga pensteril sinar ultraviolet untuk membersihkan ruangan. Halte bus pintar ini juga dilengkapi dengan kamera keamanan dan juga layar digital untuk memperingati jadwal bus.
Baca Juga
"Awalnya saya merasa tidak nyaman karena harus mengukur suhu tubuh sebelum masuk, tetapi tidak butuh waktu lama," kata mahasiswa berusia 25 tahun, Park Sung-yeon. “Saya berharap kita bisa memiliki lebih banyak lagi sehingga kita bisa mengatasi virus corona."
Advertisement
Kamera thermal di pintu hanya memungkinkan masuknya orang dengan suhu lebih rendah dari 37,5 derajat Celcius (99,5 derajat Fahrenheit). Kamera terpisah dipasang pada ketinggian yang lebih rendah untuk anak-anak.
Halte bus pintar ini juga dilengkapi dengan panel surya di atap untuk menyediakan energi tambahan, seperti yang dikutip dari Asia One, Minggu (16/8/2020).
Tapi itu panel surya itu dibanderol dengan sangat mahal, yaitu $ 84.000 (S $ 115.000) untuk setiap tempat penampungan.
"Kami juga membagikan situasi terbaru secara waktu yang tepat dengan polisi dan stasiun pemadam kebakaran dengan menggunakan CCTV cerdas, bel peringatan, dan sensor kebisingan dengan kecerdasan buatan, sehingga kami dapat segera menanggapi keadaan darurat," kata Kim Hwan-gyun, pejabat distrik Seongdong, Seoul.
Simak video pilihan berikut:
Sudah ada Sepuluh di Seoul
Sepuluh halte bus semacam itu telah didirikan di distrik Seongdong, Seoul Timur. Di daerah itu juga terkenal dengan fasilitas umum inovatif seperti lampu lalu lintas yang dipancarkan ke penyeberangan pejalan kaki, dan masih banyak lagi yang direncanakan.
Inovasi teknologi di Seoul ini bekerja sama dengan LG Electronics, diluncurkan awal bulan ini.
Meskipun Korea Selatan melakukan pengujian dan pelacakan luas untuk menahan gelombang pertama virus korona, ekonomi terbesar keempat di Asia itu telah menderita wabah terus-menerus dalam beberapa pekan terakhir, sebagian besar di daerah ibu kota yang padat penduduk.
Â
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement