Liputan6.com, Jakarta - Otoritas China mengeluarkan hak paten pertama untuk calon vaksin Virus Corona COVID-19, Ad5-nCOV. Hak paten itu diberikan kepada spesialis vaksin China CanSino Biologics Inc.
Surat kabar pemerintah People's Daily mengutip dokumen yang dirilis Badan Kekayaan Intelektual Nasional China, yang menyebutkan bahwa hak paten untuk vaksin COVID-19 buatan CanSino itu dikeluarkan pada 1 Agustus.
Arab Saudi pada Agustus ini mengatakan pihaknya berencana memulai uji klinis Tahap III vaksin COVID-19Â buatan CanSino. Pihak CanSino juga mengaku sedang dalam pembicaraan dengan Rusia, Brazil dan Chile untuk meluncurkan uji klinis Tahap III di negara-negara tersebut.
Advertisement
Saham CanSino yang terdaftar di Bursa Hong Kong melonjak sekitar 14 persen pada perdagangan Senin pagi. Sementara saham Shanghai naik 6,6 pada penutupan siang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
3 Calon Vaksin Buatan China
Sejauh ini ada tiga calon vaksin yang dikembangkan China. Ketiganya kini memasuki uji coba fase 3. Tiga kandidat vaksin asal China tersebut yakni Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.
Vaksin Sinovac, kini tengah diuji coba di sejumlah negara, di antaranya Indonesia dan Bangladesh. Di Indonesia, Universitas Padjajaran turut berperan dalam uji coba yang melibatkan 1.620 sukarelawan ini.
Vaksin Virus Corona tersebut bakal disuntikkan dua kali ke tubuh relawan per 14 hari. Secara berkala, tim akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap setiap relawan. Pemantauan relawan dilakukan selama 7 bulan.
Untuk vaksin Sinopharm, diuji coba di Uni Emirat Arab. Otoritas kesehatan negara itu mengeluarkan izin untuk mencari 15 ribu sukarelawan untuk uji vaksin Corona COVID-19.
Kementerian Kesehatan UEA mencari sukarelawan berusia 18-60 tahun yang sebelumnya tak pernah kena Corona COVID-19. Penderita kanker atau defisiensi imun tidak dapat ikut serta.
Sementara, vaksin CanSino melakukan uji klinis Fase III dari kandidat vaksin Covid-19, Ad5-nCOV, di Arab Saudi. Vaksin ini terdiri dari virus flu tidak berbahaya yang dikenal sebagai adenovirus type-5 (Ad5) untuk mengirimkan materi genetik dari virus corona ke dalam tubuh.
Vaksin ini dikembangkan bekerja sama dengan unit penelitian militer China. Menurut Kementerian Kesehatan Saudi, uji coba Fase III akan mendaftarkan sekitar 5.000 subjek. Studi ini akan membandingkan Ad5-nCOV dengan plasebo.
Saudi dikatakan sedang bersiap untuk melakukan studi di beberapa kota, termasuk Riyadh, Dammam dan Mekah.
Data uji coba sebelumnya menunjukkan bahwa kandidat vaksin aman dan menimbulkan respons imun pada sebagian besar peserta. CanSino melakukan studi fase pertama dan kedua dari vaksin di China.
Advertisement