Liputan6.com, Jakarta - Ketakutan orang terhadap ular sepertinya hal yang primordial. Paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Ular sulit dikenali; mereka sangat cepat bergerak. Mereka bisa meluncur ke hampir semua tempat dan memanjat ke mana saja.
Beberapa ular berbisa, mengancam spesies apa pun yang rentan terhadap racunnya. Kita sebagai manusia harus berhati-hati ketika berhadapan langsung dengan reptil jenis tersebut.
Advertisement
Berikut adalah beberapa karakteristik yang dapat membantu Anda mengenali ular berbisa, seperti dikutip dari World Atlas, Jumat (21/8/2020):
1. Mata Ular
Pertama-tama yang harus diperhatikan adalah bentuk matanya yang menyerupai kucing.
Bisa dipastikan bahwa ular dengan bentuk mata seperti ini sangat berbisa. Tak hanya itu, rupa dari bola mata ular ini juga menyerupai gerhana.
Namun ada ular seperti coral snake atau ular karang yang memiliki mata bulat.
Jenis inland taipan (taipan pedalaman), salah satu ular paling berbahaya dapat memiliki bentuk mata yang berbeda tergantung pada jenis harinya.
Advertisement
2. Bentuk Kepala Ular
Bentuk kepala ular berbiasa umumnya segitiga yang lebar.
Proporsi kepala ini sebesar dengan tubuh ular. Sebagian besar kepalanya lebih lebar dari pada tubuh mereka.
Bisa ular berada di bawah rahang, yang menciptakan tonjolan yang sulit untuk dilewatkan. Namun, masih banyak ular berkepala kurus yang menyimpan racunnya di tempat lain.
3. Pola Pada Tubuh
Warna kulit pada ular berbisa juga dapat dibedakan.
Ular yang berbisa biasanya memiliki warna cerah. Namun pengecualian untuk ular "Black Mamba". Jenis yang satu ini warnanya tidak terlalu hitam, namun salah satu ular yang paling mematikan.
Advertisement
4. Ekor yang Berderik
Jika kalian mendengar suara berderik dari ekor ular, segera lah menjauh. Seperti "Rattle Snake", ular ini memberikan perbedaan yang sangat jelas karena ekor dari ular ini memiliki suara seperti "pengocok".
Tak hanya itu, biasanya kemunculan "Rattle Snake" juga ditandai dengan kontraksi yang cepat mengeluarkan bunyi sisiknya yang terletak di ujung ekor ular. Kontraksi tersebut terjadi dengan kecepatan mengesankan 50 Hz (50 kali per detik).
5. Lubang Hidung Ular
Ini salah satu ciri yang tidak ingin Anda periksa sendiri saat Anda mencurigai ular berbisa.
Semua ular berbisa memiliki lubang kecil yang terletak di antara mata dan hidung, yang berfungsi sebagai pendeteksi panas dan membantu mereka berburu mangsa. Namun inland taipan (taipan pedalaman) dan subfamilinya Elapidae semuanya tidak memiliki lubang di wajah.
Advertisement
6. Perilaku Ular
Kalian juga dapat dengan mudah membedakan ular berbisa ketika mereka berada di dalam air atau berenang.
Jika Anda hanya melihat kepala ular yang keluar dari air, kemungkinan besar ular itu sama sekali tidak berbahaya atau berbisa. Di sisi lain, semua ular berbisa mengapung di permukaan air, ular itu kemungkinan tinggi berbisa.
7. Taring Ular
Ular yang tidak berbisa akan meninggalkan bekas gigitan berupa lingkaran pada kulit Anda. Sedangkan yang berbisa akan menusuk kulit dan meninggalkan dua titik kecil.
Dengan semua karakteristik yang dijelaskan ini, Anda dapat membedakan beberapa ular berbisa dari yang tidak berbisa. Namun, Anda harus selalu berkonsultasi dengan ahlinya untuk memverifikasi.
Jika Anda digigit ular dan ke rumah sakit, pastikan memotret ular untuk mengetahui jenisnya. Cara terbaik jika bertemu ular yang dicurigai berbisa, adalah menjauh dan menghubungi petugas.
Berhati-hatilah dengan coral snake atau ular karang, yang secara praktis tidak mengikuti salah satu ciri di atas. Ular di Amerika Utara tidak memiliki kepala berbentuk segitiga, sensor panas, atau pupil bulat. Namun, kombinasi warna merah-kuning yang mencolok pada tubuh hitamnya mengisyaratkan agar Anda menjauhl.
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement