Sukses

Dubes Palestina: Jokowi dan Mahmoud Abbas Sudah Seperti Saudara

Dubes Palestina Zuhair Al-Shun sedang mengusahakan agar Presiden Joko Widodo dan Presiden Mahmour Abbas bisa bertemu.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun sedang disorot publik karena sempat menghadiri acara Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI). Kedatangan Dubes Zuhair adalah akibat salah paham terkait tujuan acara tersebut. 

Dubes Zuhair menegaskan tak ada niat menentang pemerintah yang sah. Sebelum ada isu KAMI, Dubes Zuhair bahkan sedang mengupayakan agar Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. 

Kedua pemimpin juga baru-baru ini sempat berbincang via telepon. Dubes Zuhair berkata hubungan keduanya sudah bagai saudara. 

"Hubungan antara dua pemimpin kita Joko Widodo dan Mahmoud Abbas, mereka bisa dibilang bersaudara," ucap Dubes Palestina Zuhair Al-Shun kepada Liputan6.com, Jumat (21/8/2020).

"Bersaudara artinya tak ada perbedaan, tak ada halangan, mereka merasakan hal yang sama," ia menambahkan. 

Dubes Zuhair menyebut usai pandemi Virus Corona (COVID-19), Presiden Jokowi dan Presiden Abbas diusahakan dapat bertemu. Pertemuan diharapkan terjadi di Indonesia dan Palestina. 

Pihak Palestina menyebut jika Presiden Jokowi sedang ke Timur Tengah, ia bisa menuju Ramallah via Yordania. Pertemuan antara kedua presiden dipandang Dubes Zuhair sebagai bukti kuatnya relasi antara Palestina dan Indonesia.

"Jadi Insya Allah segera setelah pandemi corona, kita akan menyaksikan pemimpin kami, presiden kami, untuk menjadi tamu kehormatan Presiden Joko Widodo. Kita mengusahakan itu tapi situasinya sedang agak sulit karena travel dibatasi," jelas Dubes Zuhair. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Banyak Bantuan dari Indonesia

Dubes Zuhair berkata tidaklah mungkin ia ikut gerakan yang menentang pemerintah sah. Pasalnya, banyak bantuan yang diberikan Indonesia ke Palestina. 

Bantuan yang dimaksud mulai dari secara politik, finansial, serta mendidik sumber daya manusia asal Palestina.  

"Program capacity building yang sekarang bisa Anda sebut lebih dari 13 tahun dibuat oleh pemerintah Anda. Dari waktu ke waktu, berbagai kelompok datang ke Indonesia di berbagai ranah. Ini tak terjadi di tempat lain," ucap Dubes Zuhair. 

Dubes Zuhair juga turut memuji Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang dipandang selalu pro-Palestina.

Selain itu, Dubes Zuhair menyebut konstitusi Indonesia turut berpihak pada kemerdekaan Palestina. Ia menyebut hal demikian tak ada di negara-negara lain, bahkan negara Arab sekalipun. 

"Jadi kita sungguh memiliki perasaan yang baik tentang negara ini dan kami menghormatimu, rakyatmu, pemerintahmu, pemimpinmu," tegas Dubes Zuhair.