Liputan6.com, Caracas - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Sabtu (22/8) mengatakan akan menjadi "ide bagus"bagi negaranya untuk membeli rudal dari Iran.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Kolombia menyebutkan Venezuela sedang mempertimbangkan rencana demikian di tengah jalinan hubungan yang meningkat Caracas dan Teheran.
Pada Mei, Iran memasok bensin ke Venezuela untuk meringankan krisis akut bahan bakar. Tindakan itu memicu kewaspadaan di Washington pada saat Iran dan Venezuela memperluas hubungan perdagangan di tengah upaya untuk mengacaukan program sanksi AS yang agresif.
Advertisement
"Itu tidak terpikir oleh saya, itu tidak terpikir oleh kami," kata Maduro saat berpidato di TV bersama anggota kabinet, sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Senin (24/8/2020).
Maduro pun menginstruksikan Menteri Pertahanan Vladimir Padrino agar menindaklanjuti kemungkinan itu dan, sambil bergurau, meminta kabinet agar merahasiakan rencana tersebut.
"Padrino, ide yang bagus, untuk berbicara dengan Iran untuk melihat senjata rudal jarak jauh, menengah dan jarak dekat apa yang mereka miliki, jika hal itu mungkin, mengingat hubungan yang luar biasa kita dengan Iran."
Presiden Kolombia Ivan Duque pada Kamis (20/8), dengan mengutip laporan intelijen, menyebutkan bahwa Maduro sedang mempertimbangkan pembelian rudal Iran dan menyerahkan senjata buatan Rusia dan Belarus kepada kelompok bersenjata Kolombia.
Pembelian senjata tampaknya menjadi hal yang mustahil bagi sang presiden Venezuela, yang pemerintahannya sedang berjuang untuk membeli makanan pokok dan obat-obatan atau menyediakan BBM bagi rakyat akibat sanksi serta disfungsi kronis kilang minyak milik mereka.
Â
Simak video pilihan berikut:
AS Cegat dan Sita Kiriman 4 Kapal Tanker Minyak Iran untuk Venezuela
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) menyatakan pada Jumat (14/8) bahwa pihaknya menyita kiriman bahan bakar dari empat kapal Iran yang hendak menuju Venezuela --sehingga mengganggu jalur pasokan kedua negara yang menentang sanksi-sanksi AS tersebut.
Presiden AS Donald Trump menyebut Iran semestinya tidak mengirimkan kargo ke Venezuela. Ia juga mengatakan minyak sitaan itu kini dalam perjalanan menuju Houston, Texas, dan mungkin telah tiba.
"Minyak sitaan itu menuju ke Houston. Dan, mereka di sana. Kami memindahkannya, dan bergerak menuju Houston," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara, Sabtu (15/8/2020).
Kementerian Kehakiman AS menyatakan kargo yang disita itu kini berada di bawah penahanan negara "dengan bantuan dari partner luar negeri."
Advertisement