Sukses

Pemerkosaan Massal Gadis 16 Tahun Picu Demo Besar di Israel

Gadis 16 tahun di Israel diperkosa secara massal oleh sekitar 30 pria. Publik pun marah atas kejadian itu.

Liputan6.com, Tel Aviv - Kasus pemerkosaan gadis 16 tahun di Israel oleh sekitar 30 pria membuat negara itu geger. Aktivis, korporasi, hingga pejabat pemerintah ramai-ramai mengecam peristiwa tersebut.

Dilaporkan The Jerusalem Post, Senin (24/8/2020), publik masih terus protes terhadap kasus tersebut. Ribuan pegawai perusahaan ikut melakukan protes untuk mendukung korban kejahatan seksual.

Beberapa perusahaan yang ikut protes seperti perusahaan telekomunikasi, listrik, internet, Microsoft, sampai industri yang bergerak di bidang antariksa.

Perusahaan telekomunikasi Pelephone, perusahaan TV satelit yes, dan perusahaan internat Bezeq International menyetop semua pekerjaan pada hari Minggu kemarin pada pukul 12.00 sebagai bentuk solidaritas.

Totalnya ada sekitar 5.000 pegawai yang ikut serta. Mereka protes dengan cara melepaskan balon biru ke udara sebagai bentuk dukungan.

Perusahaan listrik Israel, Israel Electric Corporation, turut mengecam pemerkosaan yang terjadi.

"Electric Corporation memiliki kebijakan nol-toleransi terhadap segala bentuk kekerasan. Martabat dan kebebasan manusia adalah nilai-nilai besar dalam masyarakat kita," ujar pihak perusahaan.

Organisasi-organisasi Yahudi di Israel juga turut serta dalam protes nasional terhadap aksi pemerkosaan yang terjadi. Pemimpin Jewish Agency Isaac Herzog meminta agar kekerasan terhadap wanita dihentikan.

Ribuan warga, termasuk Women's March, turun ke jalan untuk mengecam kasus pemerkosaan brutal yang menimpat gadis 16 tahun. Para pendemo membawa slogan seperti "I believe you" dan "You are not alone".

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendemo Tak Ingin Ada Pembungkaman

Tuntutan utama pendemo di Israel adalah supaya pemerintah mengambil posisi yang lebih tegas melawan pelaku kejahatan seksual.

"Hari-hari saat pemerkosaan dibungkam telah berakhir," tulis sebagai pendemo.

"Kami menuntut adanya investigasi yang sensitif dan efisie," tuntut pendemo yang meminta agar sistem hukum mengutamaan korban ketimbang reputasi pelaku.

Investigasi masih berlanjut dan 11 tersangka sudah ditahan polisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.