Liputan6.com, Jakarta - Selain ke Tiongkok, Menlu Retno dan Menteri BUMN Erick Tohir juga melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab atau UEA pada 21-22 Agustus 2020. Kunjungan itu untuk menyepakati kerja sama di berbagai bidang.Â
Pada kunjungan ke UEA, Menlu Retno dan Menteri Erick telah bertemu dengan Menlu UEA dan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, serta bertemu dengan perusahaan-perusahaan UEAÂ yang bergerak di bidang farmasi, energi dan pangan.
Dalam kunjungan ini Indonesia juga mendorong kerja sama UEA dengan memanfaatkan posisi strategis dan jaringan UEA bagi pemasaran produk-produk Indonesia ke kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Advertisement
Baca Juga
Seperti halnya di Tiongkok, di UEAÂ kedua menteri menyaksikan penandatanganan dua perjanjian kerja sama antara G42, perusahaan teknologi Kesehatan UEA dengan Kimia Farma dan Bio Farma.
Kimia Farma dan G42 akan mengembangkan produk vaksin dengan lingkup kerja sama di bidang produk obat, layanan kesehatan, riset dan uji klinis, produksi vaksin dan lainnya. Sedangkan dengan Bio Farma, G42 akan menjalin kerja sama di bidang penelitian, pengembangan, produksi dan distribusi berbasis teknologi laser dan AI untuk screening COVID-19.
"Saat ini kita tengah memfokuskan kerja sama pada penyediaan vaksin dan alat deteksi atau screening COVID-19 dengan menggunakan teknologi laser dan Artificial Intelligence," ungkap Menlu Retno dilansir laman kemlu.go.id, Selasa (25/8/2020).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perkuat Kerja Sama di Bidang Energi
Kunjungan ke UAE juga dalam rangka memperkuat kerja sama di bidang energi, yaitu antara Pertamina dan ADNOC (perusahaan minyak nasonal UAE), antara PLN dengan PT Masdar dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di Waduk Cirata, serta realisasi investasi perusahan UAE, Elite Agro di sektor agrobisnis di Subang.
Keterlibatan BUMN dalam berbagai kerja sama ini merupakan bagian dari upaya transformasi BUMN, agar kerja sama dengan pihak luar dapat diikuti dengan transfer of knowledge dan teknologi.
Advertisement