Sukses

Indonesia dan Inggris Komitmen Bangun Kembali Ekonomi Usai Pandemi Corona COVID-19

Langkah yang diambil itu bentuk komitmen untuk mengintegrasikan pembangunan ekonomi hijau yang ramah lingkungan pasca-pandemi Corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Inggris berkomitmen mengatasi krisis dunia akibat pandemi Corona COVID-19 lewat perbaikan ekonomi di masa mendatang.

Langkah yang diambil itu bentuk komitmen untuk mengintegrasikan pembangunan ekonomi hijau yang ramah lingkungan. Serta berkepanjangan guna membangun kembali ekonomi dunia.

Komitmen ini disampaikan dalam web seminar bertajuk "International Perspectives to Build Back Better Towards a Low Carbon Resilent Future."

Salah satu pembicaranya yaitu Menteri Dalam Negeri untuk Pasifik dan Lingkungan Inggris, Zac Goldsmiths. Ia menyatakan bahwa kedua negara telah berkerja sama dalam membangun kembali ekomoni kedua negara bahkan dunia agar lebih berkelanjutan pasca-pandemi Corona COVID-19.

Ia juga menyoroti perubahan iklim dan isu lingkungan selama lebih dari satu dekade terakhir.

"Inggris sangat terbuka dalam bekerja sama guna menghadapi area prioritas yang sudah kita identifikasi bersama," ujar Zac Goldsmiths.

"Mulai dari upaya pengurangan deforestasi, lahan gambut, soal energi terbarukan, infrastruktur hijau dan masih banyak lagi," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Zac Goldsmiths juga menyampaikan bahwa jalur pembangunan karbon rendah mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi Corona COVID-19 yang berkelanjutan serta keuntungan sosial dan lingkungan yang jauh lebih tinggi dalam mengatasi kemiskinan.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Momentum Meningkatkan Ketahanan

Keynote Speaker selanjutnya dalam web seminar ini adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

"Corona COVID-19 ini jadi momentum bagi kita soal ketahanan di masa mendatang, agar kita mampu beradaptasi dan memulihkan kondisi."

"Kita harus berinvestasi pada energi terbarukan agar alam semakin baik. Hal ini dapat betul membantu berbagai aspek, mengurangi kemistinan dan memajukan pembangunan."

Ia menegaskan bahwa telah ada sejumlah upaya yang dilakukan guna merealisasikan kerja sama tersebut. Salah satumya memasukan inisiatif rendah karbon dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020-2024.

"Strategi rendah karbon ini juga harus dimasukkan ke dalam stimulus-stimulus yang diselenggarakan pemerintah," ujar Suharso.

Dia pun mengutip berbagai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dalam pembangunan saat ini, energi baru dan terbarukan berpotensi menciptakan lapangan kerja yang sangat besar.

"Saat ini kami sedang dalam proses untuk mengidentifikasi stimulus yang tepat untuk mendukung hal ini," ujarnya.

Menteri PPN juga mengatakan momentum COVID-19 memberikan kesempatan untuk meningkatkan ketahanan di masa depan dan juga membuat rencana yang matang untuk menciptakan rencana ekonomi yang baik.

"Agar kita mampu memulihkan diri dan beradaptasi dengan cepat sekaligus menciptakan kualitas udara, sanitasi dan air yang lebih baik serta melestarikan keanekaragaman hayati, maka kita harus lebih aktif berinvestasi dalam energi terbarukan," ujarnya.