Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menutup ajang Konvensi Partai Republik yang digelar pekan ini. Pada pidato penutupnya, Presiden Trump membanggakan prestasi ekonomi, serta menyerang ideologi ekonomi sosialis.Â
Donald Trump menyebut Calon Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat ditunggangi agenda sosialis. Biden dianggap gentar melawan agenda ekonomi kiri dari partainya seperti dari Senator Bernie Sanders.
Advertisement
Baca Juga
"Biden adalah kuda troya untuk sosialisme. Jika Joe Biden tidak punya kekuatan untuk berdiri melawan Marxis liar seperti Bernie Sanders dan rekan-rekan radikalnya, maka bagaimana ia bisa berdiri untuk Anda?" ujar Donald Trump dalam pidatonya seperti dikutip Jumat (28/8/2020).
Bernie Sanders tidak mengklaim dirinya sebagai Marxis, melainkan seorang sosialis demokrat. Ia ingin menggratiskan pendidikan dan kesehatan, namun dengan menaikan pajak besar-besaran.
Agenda itu selalu ditentang Partai Republik yang lebih suka pajak rendah agar tak membebani dunia bisnis.
Donald Trump juga menuduh bahwa Joe Biden adalah kandidat yang disukai China, sementara dirinya mengaku bisa melawan ketergantungan dari China, serta memulangkan perusahaan AS yang membuka pabrik di China agar membuka lapangan kerja di dalam negeri.
"China akan memiliki negara kita jika Joe Biden terpilih," ujar Trump yang mengkritik Biden karena mendukung masuknya China ke World Trade Organization (WTO).Â
"Agenda Joe Biden adalah Made in China. Agenda saya adalah Made in the USA," klaim Donald Trump.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pencapaian Lain yang Diungkit
Selain membahas masalah ekonomi, Donald Trump sempat mengungkit perpindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel menuju Yerusalem.
"Tak seperti presiden-presiden sebelum saya, saya memegang janji mengakui ibu kota Israel sebenarnya dan memindahkan Kedutaan Besar kita ke Yerusalem," kata Trump.
Donald Trump turut berkata sukses menumpas ISIS. Kematian jenderal Iran yaitu Qasem Soleimani juga diungkit.
"Selain itu, kita memusnahkan 100 persen Kekhalifahan ISIS dan membunuh pendiri dan pemimpinnya Abu Bakar al-Baghadi. Lalu, pada operasi berbeda, kita menumpas teroris nomor satu di dunia, Qasem Soleimani," ujarnya.
Perang yang ditangani Trump adalah warisan dari presiden-presiden sebelumnya seperti Perang Afganistan dan perang melawan ISIS.
Donald Trump mengaku tidak pernah melibatkan Amerika ke peperangan baru. Ia berkata pasukan-pasukan AS sudah mulai dipulangkan.
"Tak seperti administrasi-administrasi sebelumnya, saya telah membuat Amerika keluar dari peperangan baru, dan pasukan kita pulang ke rumah," ujar Trump.
Trump turut membahas Virus Corona (COVID-19). Donald Trump kembali menyalahkan China kemudian mengklaim pemerintahannya sukses menganguglangi virus itu.
Namun, pidato Donald Trump dan istrinya di Gedung Putih terpantau melanggar protokol COVID-19.
Advertisement