Liputan6.com, Jakarta - Mana yang memiliki banyak kandungan manfaat, meminum air putih atau mineral?
Sebelumnya perlu dipahami bahwa air putih dalam pembahasan ini adalah air dari alam atau keran di rumah yang perlu dimasak terlebih dahulu sebelum diminum, sejumlah negara memiliki air yang disalurkan ke keran dan melalui proses agar layak langsung diminum. Sementara air mineral adalah air yang mengandung mineral -- seperti magnesium, calcium, dan sodium -- di dalamnya, baik alami atau buatan.
Setiap makhluk hidup membutuhkan air untuk bertahan hidup. Tidak hanya penting untuk fisik, air juga memberikan nutrisi yang cukup untuk tubuh, jika tubuh tak dapat memproduksinya.Â
Advertisement
Meski rata-rata orang Amerika memiliki akses untuk air bersih, banyak orang memilih air mineral yang dikemas dalam botol, untuk kemurnian yang dirasakan dan manfaat kesehatan potensial.
Dan dari fakta yang ditemukan, ada perbedaan dari air putih biasa dan air mineral.Â
Sebenarnya, kedua jenis air ini memiliki mineral, dan mengalami beberapa proses. Namun menurut definisi, air mineral harus mengandung sejumlah mineral tertentu, dan terjadi proses pembotolan.
Berikut ini perbedaannya dan manfaat yang terkandung di dalamnya, seperti dikutip dari Medical News Today, Sabtu (29/8/2020):
Air Putih dari Keran
Setiap keluarga memiliki air keran yang diambil dari bawah tanah.
Di Amerika, kebanyakan air keran ini harus memenuhi Safe Drinking Water Act Standards, oleh Environmental Protection Agency (EPA). Peraturan ini membatasi jumlah kontaminan yang ada dalam air yang dipasok ke rumah.
Pemasok air umum memindahkan air dari sumbernya ke pabrik pengolahan, yang telah menjalani desinfeksi kimiawi. Air bersih akhirnya dialirkan ke rumah-rumah melalui sistem pipa bawah tanah.
Air putih dari keran ini mengandung mineral tambahan, termasuk kalsium, magnesium, dan kalium. Kandungan mineralnya lebih tinggi, yang menurut beberapa orang lebih menyehatkan. Namun, mineral dalam air sudah membentuk endapan yang dapat menimbulkan korosi pada pipa atau membatasi aliran.
Selain itu, terlepas dari upaya pemasok air publik, kontaminan dari pipa yang berkarat atau bocor dapat mencemari air minum.
Advertisement
Air Mineral
Air mineral berasal dari mata air bawah tanah dan mata air mineral, sehingga memberikan kandungan mineralnya lebih tinggi daripada air ledeng.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), air mineral harus mengandung setidaknya 250 bagian per total padatan mineral yang telah larut. FDA melarang produsen ini menambahkan mineral ke produk mereka.
Mineral yang sering terdapat pada air mineral antara lain:
- kalsium
- magnesium
- kalium
- sodium
- bikarbonat
- besi
Tidak seperti air keran, air mineral dimasukan dalam botol pada sumbernya. Beberapa orang lebih memilih air mineral karena dianggap kemurniannya dan kurangnya perawatan desinfeksi kimiawi.
Tapi, air mineral mungkin mengalami beberapa proses, proses tersebut adalah penambahan atau penghilangan gas karbon dioksida (CO2) atau menghilangkan zat beracun, seperti arsenik.
CO2 membantu mencegah oksidasi dan membatasi pertumbuhan bakteri dalam air mineral. Air berkarbonasi alami mendapatkan CO2 dari sumbernya. Produsen juga dapat memasukkan CO2 ke air mereka setelah ekstraksi.
Bagian selanjutnya membahas lima manfaat potensial dari minum air mineral.
1. Miliki Banyak Magnesium
Baik air mineral kemasan maupun air ledeng bisa menjadi sumber magnesium. Nutrisi ini berperan penting dalam mengatur tekanan darah, kadar glukosa darah, dan fungsi saraf.
Beberapa sumber memiliki lebih banyak atau lebih sedikit magnesium daripada yang lain. Jumlah magnesium dalam air dapat berkisar dari 1 miligram per liter (mg / l) hingga lebih dari 120 mg / l, tergantung dari sumbernya.
Rekomendasi untuk magnesium yang dikonsumsi:
- 310–320 mg untuk wanita dewasa
- 400–420 mg untuk pria dewasa
Menurut Office of Dietary Supplements, kebanyakan orang di AS mengonsumsi kurang dari jumlah magnesium yang disarankan.
Beberapa gejala ketika seseorang mengalami kurangnya magnesium:
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan
- Kelemahan otot
- Mual dan muntah
- Kekurangan yang parah dapat menyebabkan beberapa hal berikut:
- Mati rasa atau kesemutan
- Kram otot
- Kadar kalsium atau kalium yang rendah
- Perubahan mood
- Detak jantung tidak teratur
- Kejang
Advertisement
2. Menurunkan Tekanan Darah
Tingkat magnesium yang rendah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung kongestif, dan kondisi detak jantung tidak teratur.
Air mineral yang kaya magnesium dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Sebuah studi skala kecil tahun 2004 yang melibatkan 70 orang dewasa dengan hipertensi batas dan kadar magnesium rendah menemukan bahwa minum 1 liter air mineral per hari menurunkan tekanan darah mereka.
3. Perlancar Darah
Air mineral yang mengandung banyak kalsium, magnesium, dan kalium, dapat semuanya meningkatkan sirkulasi darah.
Kalsium diperlukan untuk membangun dan memelihara tulang yang kuat. Ini juga mengatur laju dan ritme detak jantung.
Advertisement
4. Menguatkan Tulang
Air mineral dengan kandungan kalsium, dapat membantu meningkatkan kekuatan tulang. Ketika jaringan tulang rusak, tubuh menyimpan tulang baru di tempatnya.
Selama masa remaja, tulang baru disimpan lebih cepat daripada kerusakan tulang lama. Namun, setelah usia 20 tahun, pengeroposan tulang dapat terjadi lebih cepat dari pembentukan tulang, yang dapat menyebabkan tulang rapuh dan lemah.
Olahraga teratur dan diet kaya kalsium dapat memperkuat tulang dan mencegah pengeroposan tulang.
Dari studi tahun 2017 membandingkan bagaimana tubuh menyerap kalsium dari susu, suplemen kalsium, dan air mineral. Mereka menyimpulkan bahwa air mineral dengan jumlah kalsium yang tinggi ternyata dapat meningkatkan suplai kalsium tubuh.
Magnesium juga mendukung tulang yang kuat. Hasil studi kohort 2014 berskala besar menunjukkan bahwa wanita yang lebih tua dengan asupan magnesium tinggi, lebih dari 422,5 mg per hari, memiliki kepadatan tulang lebih banyak daripada mereka yang asupan mineral lebih rendah.
5. Sistem Pencernaan yang Baik
Mendapatkan cukup magnesium dalam makanan dapat membuat sistem pencernaan lebih lancar.
Magnesium menarik air ke dalam usus, yang meningkatkan konsistensi feses. Ini juga melemaskan otot-otot usus, mendukung gerakan usus yang teratur.
Menurut temuan studi terkontrol secara acak, minum air mineral yang mengandung magnesium sulfat dan natrium sulfat menyebabkan lebih sering buang air besar dan peningkatan kualitas hidup di antara orang yang mengalami sembelit.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Risiko Air Mineral
Air mineral umumnya aman untuk diminum. Sangat sedikit penelitian yang menunjukkan dampak kesehatan negatif langsung yang terkait dengan minum air mineral biasa.
Air mineral berkarbonasi mengandung asam karbonat yang dapat menyebabkan cegukan atau kembung.
Namun, air mineral dan air kemasan lainnya mungkin mengandung kontaminan tertentu. Menurut definisi, air mineral harus memiliki kandungan mikroba.
Selain itu, air mineral tidak dapat menjalani proses desinfeksi yang sama seperti air keran karena dimasukkan dalam kemasan pada sumbernya, sehingga kisaran mikroba dapat bervariasi.
Kontaminasi Akibat Plastik
Banyak botol plastik ini mengandung bisphenol A, atau BPA. Bahan kimia ini dapat mengganggu fungsi hormonal normal.
Mikroplastik, partikel plastik kecil, merupakan masalah potensial lainnya. Para ilmuwan telah mengidentifikasi mikroplastik dalam makanan dan minuman, serta produk makanan laut, bir, dan garam meja.
Pada tahun 2018, para peneliti menerbitkan tinjauan sistematis terhadap data terkini tentang toksisitas plastik. Meskipun mereka mengakui bahwa diperlukan lebih banyak penelitian, penulis melaporkan bahwa mikroplastik dalam air mineral kemasan tampaknya tidak menimbulkan risiko keamanan.
Air Karbonisasi Dapat Merusak Gigi
Air yang berkilau atau berkarbonasi dapat merusak enamel gigi.
Air berkarbonasi memiliki pH yang lebih rendah dari air biasa, sehingga membuatnya sedikit asam. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, air soda yang diproduksi oleh soda karbonator secara signifikan mengurangi kekerasan email pada gigi dalam pengaturan laboratorium.
Namun, air berkarbonasi masih memiliki dampak yang lebih kecil pada gigi dibandingkan minum soda. Satu penelitian menunjukkan bahwa air soda yang diberi rasa dan air putih biasa memiliki risiko yang lebih rendah terhadap enamel gigi daripada soda.
Masalah Lingkungan
Salah satu masalah utama seputar air mineral adalah botol plastik. Produksi botol plastik dalam skala besar menyebabkan pencemaran dan berdampak bahaya bagi lingkungan.
Dalam studi tahun 2016, para peneliti mengamati berbagai dampak lingkungan dari pengolahan air biasa, air mineral dalam botol plastik, dan air mineral dalam botol kaca.
Mereka menemukan bahwa metode pengolahan air keran adalah pilihan yang paling disukai. Para ilmuwan juga mencatat bahwa memproduksi botol kaca mengonsumsi bahan mentah terbesar dan membutuhkan energi paling banyak.
Inti Dari Air Mineral
Pada dasarnya, air mineral memiliki banyak mineral yang bermanfaat seperti magnesium, kalsium, dan natrium.
Studi menunjukkan bahwa minum air mineral mungkin memiliki manfaat kesehatan. Meski hanya sedikit penelitian secara langsung menunjukkan bahwa air mineral lebih baik dari air keran, dalam hal kesehatan.Â
Orang yang ingin membeli air mineral dapat menemukannya di supermarket atau memilih merek secara online.
Selain itu, di A.S., EPA secara teliti mengatur kualitas air keran untuk memastikan bebas dari mikroba berbahaya. Air keran juga mengandung mineral tambahan, menjadikannya alternatif untuk air mineral dengan harga yang lebih murah.
Minum air mineral berkarbonasi dapat menyebabkan gigi keropos, tetapi tidak sama dengan minuman manis seperti soda.
Kandungan mineral dalam air keran berbeda-beda berdasarkan lokasi. Orang-orang di AS dapat memeriksa laporan kualitas air EPA menurut negara bagian. Laporan tahunan ini berisi informasi tentang sumber air, kadar kontaminan, dan kandungan mineral.
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement