Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara diduga mengirimkan pesan kepada mata-mata via YouTube. Kode yang dikirim berisi angka-angka miserius.
Video itu diposting oleh akun YouTube Radio Pyongyang milik pemerintah bernama Pyongyang Broadcast Service. Pesan disiarkan dengan suara perempuan, dijelaskan sebagai "peninjauan penugasan teknologi informasi bagi universitas pendidikan jarak jauh no. 719 agen ekspedisi."
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan laporan Yonhap yang dilansir Senin (31/8/2020), suara perempuan itu mengulang-ulang kata "No. 23 pada Halaman 564, No. 19 pada Halaman 479" selama satu menit. Video itu kini sudah hilang dari peredaran.
Sejauh ini pakar belum bisa memastikan apakah Korea Utara bertujuan mengirim pesan misi pengintaian. Namun, ada pakar lain yang berpendapat pesan itu hanya untuk menebar keresahan di Korea Selatan.
Video itu di-upload pada 28 Agustus. Sebelum hilang, videonya sempat ditonton setidaknya 10.000 kali.
Pada sebuah screenshot, video itu memiliki judul 0100011001-001. Durasinya hanya satu menit lebih lima detik.
Sebelumnya, Korea Utara sempat mengirimkan nomor yang tampak acak pada Maret lalu. Bedanya, ini adalah pertama kalinya negara otoriter itu menggunakan platform YouTube.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sempat Dikabarkan Koma, Kim Jong-un Muncul Pimpin Rapat
Sementara itu, sebelumnya Korea Utara jadi sorotan karena sang pemimpin dikabarkan koma.
Kendati demikian, tak berapa lama kemudian Kim Jong-un diberitakan muncul, mengenakan kemeja putih dan duduk memimpin sebuah rapat. Begitulah tampilannya dalam foto yang dirilis oleh Korean Central News Agency pada 25 Agustus 2020.
Foto ini dianggap sebagai tepisan pemberitaan yang mengabarkan bahwa Kim Jong-un tengah koma dan mengalami permasalahan pada kesehatannya.
Dalam foto yang dirilis media Korea Utara itu menjelaskan bahwa sang diktator tengah menghadiri pertemuan politbiro Partai Buruh di Pyongyang.
Disebutkan pula, Kim Jong-un hadir di rapat guna membahas ekonomi Korut, pandemi Corona COVID-19 dan topan.
Sebelumnya, Chang Song-min, mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, menyebut Kim dalam keadaan koma.
"Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," katanya kepada media Korea Selatan.
Dia mencatat bahwa saudara perempuan Kim, yang baru berusia 33 tahun, siap untuk memimpin saat dia tidak ada.
"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," kata Chang.
Advertisement