Sukses

Donald Trump Dikabarkan Kena Stroke Ringan, Benarkah?

Donald Trump marah saat disebut kena stroke ringan.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan terkena stroke ringan (mini stroke). Rumor itu menyebar di Twitter setelah muncul ulasan dari sebuah buku yang membahas kesehatan Donald Trump.

Buku tersebut ditulis oleh reporter The New York Times. Penulis menyebut Wakil Presiden Mike Pence siap mengganti Donald Trump secara temporer jika Trump harus anestesi ketika mengunjungi Pusat Medis Walter Reed pada tahun lalu.

Akibatnya, muncul rumor di media sosial bahwa Trump terkena stroke. Donald Trump merespons tudingan itu via Twitter dan berkata kabar tersebut merupakan berita palsu.

"Ini tak pernah berakhir! Sekarang mereka berkata presiden favorit kalian, saya, pergi ke Pusat Medis Walter Reed karena mengalami rangkaian stroke ringan. Tak pernah terjadi ke kandidat ini. Berita palsu," ujar Trump seperti dilansir Rabu (2/9/2020).

Pada twit yang sama, Donald Trump balik menyindir yang sakit adalah pesaingnya, capres Joe Biden. 

"Mungkin yang mereka maksud adalah kandidat lain dari partai lain," ujar Trump.

Buku tersebut belum rilis, tapi sudah dibaca oleh CNN. Penulisnya tak menyebut dari mana sumber informasi yang ia tulis. 

Dokter pribadi Donald Trump juga membantah bahwa Presiden AS mengalami stroke.

Kubu Donald Trump dan Joe Biden sedang saling menyerang pada isu kesehatan. Donald Trump kerap menyerang kemampuan kognitif Joe Biden. 

Kemarin, Joe Biden baru saja melakukan blunder pada pidatonya. Joe Biden mengatakan korban COVID-19 lebih banyak dari kematian 100 tahun. 

Donald Trump dan Joe Biden sama-sama sudah masuk usia senja. Tahun ini, Donald Trump berumur 74 tahun dan Joe Biden akan berusia 78 tahun pada November mendatang.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Joe Biden: Korban COVID-19 Lebih Banyak dari 100 Tahun Orang Meninggal

Capres Amerika Serikat Joe Biden berkata korban COVID-19 di negaranya lebih banyak dari kematian selama satu abad terakhir. Ucapan itu muncul saat Biden mengkritik Presiden Donald Trump dalam pidatonya. 

Tidak jelas apakah Joe Biden sedang salah bicara atau salah membaca teks pidatonya.

"COVID sejak merebak tahun ini telah merenggut lebih dari 100 tahun ... kehidupan ... pikirkanlah, lebih banyak nyawa tahun ini ketimbang 100 tahun terakhir. Lebih dari 180 ribu nyawa dalam enam bulan," ujar Joe Biden dalam pidato di Pittsburgh seperti dikutip Selasa kemarin. 

Ucapan Joe Biden itu langsung disebar oleh kubu Trump, termasuk oleh Presiden Donald Trump dan dua anaknya di Twitter. Eric Biden berkata blunder di pidato tersebut menjelaskan mengapa tim kampanye Biden ogah menampikan Joe Biden ke depan umum. 

Joe Biden masih melanjutkan pidatonya dengan berkata Amerika Serikat tidak aman di pemerintahan Donald Trump. Biden menyebut rata-rata ada seribu orang meninggal tiap harinya akibat COVID-19 pada Agustus lalu. 

Selain itu, Joe Biden berkata ada lebih banyak polisi yang meninggal akibat COVID-19 ketimbang saat bertugas. 

"Kita sekarang menuju 200 ribu orang meninggal akibat COVID. Lebih dari 100 ribu lansia kehilangan nyawa akibat virus ini. Lebih banyak polisi yang meninggal akibat COVID tahun ini ketimbang meninggal akibat patroli," kata Joe Biden.