Sukses

Bentrok Dengan Militer China di Perbatasan, 1 Tentara Pasukan Khusus India Tewas

Satu tentara anggota Pasukan Khusus India tewas dalam bentrokan dengan militer China di perbatasan Himalaya.

Liputan6.com, New Delhi- Salah satu tentara anggota Pasukan Khusus India tewas dalam bentrokan dengan militer China di perbatasan Himalaya yang menjadi sengketa.

Tentara yang tewas dalam bentrokan tersebut diketahui berasal dari Tibet.

Dikutip dari AFP, Rabu (2/9/2020), dari dua insiden yang terjadi dalam 48 jam terakhir, kematian tentara itu merupakan yang pertama dilaporkan di perbatasan yang telah menjadi lokasi ketegangan antara India dan China dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, dalam bentorkan serupa dua bulan lalu, setidaknya 20 tentara India telah tewas.

Pada tahun 1962 silam, India dan China berperang di perbatasan. Kedua Negara pun saling memberikan tuduhan tentang usaha melakukan pelanggaran perbatasan di wilayah Ladakh, dalam upaya mengubah status wilayah.

Bentrokan terbaru itu terjadi pada Sabtu malam (29 Agustus) waktu setempat.  

China maupun India belum mengumumkan adanya korban. 

Tetapi seorang anggota parlemen Tibet yang tengah berada dalam pengasingan, Namghyal Dolkar Lhagyari, mengatakan kepada AFP bahwa satu tentara yang berasal dari Tibet "menjadi martir dalam bentrokan" tersebut.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Satu Anggota Pasukan Perbatasan Khusus Mengalami Luka

Selanjutnya, Namghyal Dolkar Lhagyari juga menyatakan bahwa satu anggota Pasukan Perbatasan Khusus terluka dalam insiden itu. 

Lhagyari juga menerangkan banyak etnis Tibet yang terlibat dalam pasukan khusus tersebut yang menentang klaim China atas wilayah mereka.

Laporan dari media India, yang mengutip sumber militer, menyebutkan bahwa militer China (People's Liberation Army) mencoba mengambil alih bukit yang secara tradisional diklaim oleh India di sekitar Pangong Tso, sebuah danau di ketinggian 4.200 meter (13.500 kaki).

Dalam tanggapannya, militer China menuding tentara India "secara serius melanggar kedaulatan teritorial China" dan menuntut menarik tentara mereka dari perbatasan.