Sukses

Topan Maysak Landa Korea Selatan, 1 Orang Tewas dan 2 Ribu Warga Dievakuasi

Wilayah semenanjung Korea telah dilanda Topan Maysak kuat. Akibat bencana alam tersebut, setidaknya satu orang tewas dan lebih dari 2.000 orang dievakuasi ke tempat penampungan sementara.

Liputan6.com, Seoul- Wilayah semenanjung Korea dilanda topan Maysak kuat pada Kamis (3/9/2020). Akibat bencana alam tersebut, pihak berwenang mengatakan, setidaknya satu orang tewas dan lebih dari 2.000 orang dievakuasi ke tempat penampungan sementara.

Topan yang dinamai menurut bahasa Kamboja untuk sejenis pohon tersebut menerjang pantai selatan Busan pada pagi hari waktu setempat, seperti dikutip dari AFP. Munculnya topan itu juga merobohkan lampu lalu lintas dan pepohonan serta membanjiri jalan.

Seorang wanita dilaporkan tewas setelah embusan angin kencang menghancurkan jendela apartemennya di Busan.

Sementara itu, seorang pria berusia sekitar 60 tahun mengalami luka ketika angin menjatuhkan lemari pendingin luar ruangan yang kemudian menimpanya. 

Terdapat lebih dari 2.200 orang yang dievakuasi ke tempat penampungan sementara.

Jumlah rumah yang tidak mendapatkan aliran listrik semalaman pun mencapai sekitar 120.000,  di seluruh bagian selatan negara tersebut dan di Pulau Jeju.

Saat ini, topan Maysak sedang bergerak menuju ke sisi timur semenanjung ke Laut Jepang yang dikenal sebagai Laut Timur di Korea, dengan kecepatan hingga 140 kilometer per jam (87 mil per jam).

Badan Meteorologi Korea Selatan mengatakan, bahwa "Pengaruh topan di negara kami secara bertahap akan melemah". Selain itu, mereka juga memperkirakan hujan lebat dan angin kencang di wilayah timur.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Diperkirakan Juga Akan Landa Korea Utara

Selain di Korea Selatan, topan Maysak diperkirakan juga akan melanda wilayah Korea Utara sekitar pukul 03.00 GMT di Kimchaek, Provinsi Hamgyong Utara.

 karena faktor infrastrukturnya, bencana alam cenderung berdampak lebih besar di Utara dan negara tersebut rentan terhadap banjir karena banyak gunung dan bukit yang telah lama digunduli.

Kendati demikian, media pemerintah Korea Utara bersiaga tinggi, menyiarkan langsung situasi tersebut.

Seorang reporter berita untuk Televisi Sentral Korea dalam siaran berita pagi, menyampaikan, "Ciri dari topan ini adalah curah hujan yang tinggi".

Saat meliput, reporter tersebut tampak berdiri di jalan yang tergenang air di pelabuhan timur Wonsan.

Ia pun menambahkan, "Total curah hujan mulai pukul 21.00 pada 2 September hingga pukul 06.00 pada 3 September adalah 200 milimeter (sekitar delapan inci)," tambahnya.

Dalam dua pekan, Maysak adalah topan kedua yang menghantam semenanjung.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pekan lalu mengunjungi wilayah pertanian yang dilanda Topan Bavi dan menyatakan bantuan kerusakannya "lebih kecil dari yang diperkirakan".