Sukses

Topan Haishen Mendekati Jepang, Berpotensi Patahkan Tiang Listrik di Jalanan

Topan Haishen berada sekitar 150 km tenggara pulau Amami Oshima, Jepang dengan hembusan hingga 252 km/jam.

Liputan6.com, Tokyo - Topan dengan intensitas kuat menuju ke arah selatan Jepang pada Minggu, 6 September 2020. Topan ini membawa angin kencang dan hujan lebat dan para pejabat setempat memperingatkan itu bisa cukup kuat untuk mematahkan tiang listrik dan membalikkan kendaraan.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (6/9/2020) topan Haishen, dikategorikan sebagai topan 'besar' dan 'sangat kuat', diperkirakan akan bergerak melalui wilayah Amami di pulau-pulau kecil dekat Kyushu yang memisahkan Samudra Pasifik dan Laut Cina Timur.

Pada pukul 8 pagi waktu setempat, Haishen berada sekitar 150 km tenggara pulau Amami Oshima, Jepang dengan hembusan hingga 252 km/jam.

Badai tersebut diperkirakan akan menuju utara dan bergerak di lepas pantai barat Kyushu -- salah satu pulau utama Jepang -- dari malam hingga Senin pagi sebelum mencapai Korea Selatan, menurut Badan Meteorologi Jepang.

Begitu badai mendekati pulau-pulau berpenghuni, angin kencang mungkin menjadi cukup kuat untuk mematahkan tiang listrik dan membalikkan kendaraan, ahli meteorologi memperingatkan.

Lebih dari 200.000 penduduk Kyushu, Jepang disarankan pada Minggu pagi untuk mencari perlindungan di tempat penampungan, menurut Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana.

Daripada pergi ke sekolah dan pusat komunitas lokal yang ditunjuk, beberapa penduduk memilih untuk mencari lokasi berlindung di hotel-hotel lokal.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Hindari Risiko Terpapar Corona COVID-19

Meski begitu, mereka juga mencoba dan mengurangi risiko infeksi Virus Corona di tempat penampungan umum yang ramai, menurut media lokal.

Badai telah memaksa pembatalan 528 penerbangan, menurut penyiar nasional NHK.

Toyota mengatakan, akan menghentikan operasi di tiga pabrik di Kyushu hingga Senin malam, sementara perusahaan lain, termasuk Canon dan Mitsubishi Electric, dilaporkan berencana untuk mengambil tindakan serupa.

Haishen juga memaksa penjaga pantai Jepang untuk menghentikan pencarian puluhan pelaut yang hilang dari kapal kargo yang tenggelam dalam badai terpisah, setelah dua awak kapal diselamatkan.