Liputan6.com, Busan - Topan Haishen yang melanda Korea Selatan pada Senin kemarin menimbulkan kerusakan di bagian tenggaran dan timur negara tersebut. Setidaknya dua orang dilaporkan hilang akibat terbawa arus banjir.
Dilaporkan Yonhap, Selasa (8/9/2020), topan itu menghandam Korsel dengan angin kencang dan hujan besar dengan curah 70 milimiter per jam. Ribuan warga di dataran yang lebih rendah mengungsi.
Advertisement
Baca Juga
Penerbangan, layanan kereta api, dan kapal nelayan serta transportasi juga tidak beroperasi. Puluhan ribu orang mengalami mati lampu.
Topan Haishen tiba di daerah Busan pada Senin pagi dan memutuskan aliran listrik serta menjatuhkan pohon-pohon.
Seorang pria di Busan ditolong oleh pemadam kebakaran karena terjebak di elevator saat mati lampu. Pengemudi truk yang melintasi Jembatan Gwangan ditolong oleh tim penyelemat setelah truknya terhantam angin kencang.
Ada lagi kasus seorang pria yang terluka serius akibat terhantam tanda jalanan yang terbawa angin.
Kota Ulsan dan Gyeongju yang berada di tenggara juga terdampak. Dua generator turbin di Wolsong Nuclear Power Plant sempat berhenti beroperasi akibat topan ini. Di Ulsan, pabrik Hyundai Motors terdampak.
Topan Haishen turut menyerang kota-kota di bagian timur Korsel seperti Uljin, Yangyang dan Samcheok. Seorang pria yang dilaporkan hilang berasal dari kota Uljin. Ia terbawa arus ketika menyeberangi jembatan pada traktor.
Pemadak kembakaran di Yangyang dan Samcheok ikut membantu warga-warga yang terjebak, termasuk lansia. Polisi juga menemukan jasad pria berusia 40 tahun, namun belum jelas apakah kematiannya akibat topan Haishen.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Topan Haishen di Korea Utara
Topan Haishen telah melewati Korea Selatan dan sedang melanda Korea Utara pada Selasa pagi ini.Â
Bencana topan ini terjadi ketika dua Korea baru saja menghadapi topan Bavi. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sudah menginstruksikan pejabat pemerintahan untuk mengatasi dampak topan tersebut.Â
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan Bavi mengakibatkan lebih dari 1.000 rumah hancur di sepanjang daerah garis pantai di provinsi Hamgyong Selatan dan Utara dan "tidak sedikit bangunan umum dan lahan pertanian yang terendam."
 Kim Jong-un berkata bahwa Komite Sentral Partai memutuskan untuk mengirim 12.000 anggota partai dari Pyongyang ke daerah yang dilanda topan untuk membantu masyarakat pulih.
Advertisement