Sukses

80 Tahun Dicari, Kapal Perang Jerman Era PD II Ditemukan di Laut Norwegia

Kapal perang Jerman yang digunakan dalam perang dunia II telah ditemukan di dasar laut Norwegia, setelah 80 tahun pencarian.

Liputan6.com, Jakarta- Setelah 80 tahun pencarian, kapal perang Jerman yang digunakan dalam Perang Dunia (PD) II ditemukan di dasar laut Norwegia. Penemuan itu diungkap operator jaringan listrik Norwegia Statnett dan seorang arkeolog maritim Frode Kvaloe .

Dilansir Daily Sabah yang mengutip Reuters, Selasa (8/9/2020), setelah proses identifikasi dengan menggunakan pemindaian sonar pada bagian-bagian reruntuhan, kapal perang tersebut terkonfirmasi sebagai Kapal Karlsruhe.

Tinggi dari Kapal Karlsruhe bahkan mencapai 174 meter.

Mulanya, kapal Jerman tersebut sudah pertama kali terdeteksi pada 2017. Kapal Karlsruhe dibuat pada 1920-an, dan kemudian dilengkapi dengan swastika era Nazi.

Karlsruhe berada di 15 meter dari kabel listrik bawah laut yang telah beroperasi sejak 1977.

Gambar-gambar bawah laut pun tak lupa diambil oleh Statnett, hingga kemudian disiarkan stasiun televisi Norwegia, NRK.

Kapal tersebut digunakan pasukan militer Jerman yang pada saat itu menginvasi Norwegia pada April 1940.

Namun, Karlsruhe dihantam torpedo dari kapal selam Inggris tak lama setelah memulai pelayaran dari dari pelabuhan Kristiansand di Norwegia selatan.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Berada di Kedalaman 490 Meter

Akibat hantaman torpedo tersebut, awak kapal kemudian segera dievakuasi sementara kapal itu akhirnya ditenggelamkan oleh Jerman sendiri. 

Kini, Kapal itu berada di kedalaman 490 meter, sekitar 24 kilometer dari lepas pantai.

"Anda dapat menemukan nasib Karlsruhe dalam buku-buku sejarah, tetapi tidak ada yang tahu persis di mana kapal itu tenggelam," terang Frode Kvaloe, arkeolog kelautan dan peneliti dari Museum Maritim Norwegia.

Menurut Statnett, kabel listrik bawah laut dari kapal itu, yang menghubungkan Norwegia dengan Denmark, dapat bertempatan lebih jauh dari reruntuhan kapal jika lokasinya telah diketahui pada saat pembangunan.

Serangan yang terjadi 9 April 1940 menandai awal invasi Nazi ke Norwegia. Akibatnya, pemerintah dan Raja Norwegia pada saat itu terpaksa melarikan diri ke Inggris, di mana mereka diasingkan sampai Jerman menyerah pada tahun 1945.