Liputan6.com, Jakarta - Militer Chile melancarkan kudeta terhadap pemerintah Presiden Salvador Allende, pemimpin Marxis pertama yang terpilih secara demokratis di Amerika Latin.
Mengutip history.com, Rabu (9/9/2020), Allende bersama para pendukungnya mundur ke La Moneda, istana kepresidenan yang mirip benteng di Santiago, yang dikelilingi tank dan infanteri serta dibom oleh jet angkatan udara.
Advertisement
Allende berhasil selamat dari serangan udara tetapi kemudian menembak dirinya sendiri sampai mati ketika pasukan menyerbu istana yang terbakar.
Ia dilaporkan menggunakan senapan otomatis yang diberikan kepadanya sebagai hadiah oleh diktator Kuba Fidel Castro.
Pemerintah AS dan Central Intelligence Agency (CIA) telah bekerja selama tiga tahun untuk memicu kudeta terhadap Allende, yang oleh pemerintahan Nixon dianggap sebagai ancaman bagi demokrasi di Chili dan Amerika Latin.
Ironisnya, Allende yang terpilih secara demokratis digantikan oleh diktator brutal Jenderal Augusto Pinochet, yang memerintah Chile dengan tangan besi selama 17 tahun berikutnya
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Aktivis Marxis
Salvador Allende Gossens lahir dalam keluarga kelas menengah atas Chile pada tahun 1908.
Ia menjadi seorang aktivis Marxis dan bekerja sebagai dokter. Pada tahun 1933, ia menjadi anggota pendiri Partai Sosialis Chile.
Terpilih sebagai Kamar Deputi pada tahun 1937, ia kemudian menjabat sebagai menteri kesehatan di pemerintahan kiri Presiden Pedro Aguirre Cerda.
Dia beberapa kali gagal mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1950-an dan 1960-an, dan pada September 1970 memenangkan pemilihan presiden tiga sisi dengan 36,3 persen suara.
Advertisement