Sukses

Topan Maysak Hancurkan 2 Ribu Rumah dan Hampir 60 Jembatan di Korea Utara Runtuh

Hampir 60 jembatan dan lebih dari 2.000 rumah di Korea Utara dilaporkan hancur akibat topan Maysak yang melanda negara tersebut.

Liputan6.com, Pyongyang- Topan yang melanda Korea Utara mengakibatkan hampir 60 jembatan dan lebih dari 2.000 rumah hancur, menurut laporan media pemerintah pada Rabu (9/9/2020). 

Dilansir AFP, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan, kerusakan itu telah mengganggu perencanaan pusat selama sisa tahun ini.

Topan Maysak membawa hujan lebat selama berhari-hari ke pantai timur Korea Utara pekan lalu. Topan ini melanda negara tersebut bahkan ketika mereka masih belum pulih dari banjir sebelumnya dan pekan ini diikuti oleh Topan Haishen.

Dalam laporan kantor berita resmi KCNA, dikatakan bahwa topan Maysak "menghancurkan atau menggenangi" lebih dari 2.000 rumah dan puluhan bangunan umum di daerah yang terkena dampak.

Tak hanya itu, 60 kilometer jalan dan 59 jembatan juga dilaporkan runtuh, dengan lebih dari 3.500 meter landasan rel kereta api "tersapu".

Di Korea Utara, bencana alam cenderung berdampak lebih besar karena faktor infrastrukturnya. Negara tersebut juga rentan terhadap banjir karena banyak gunung dan bukit yang telah lama digunduli.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Upaya Pemulihan

Dalam laporan KCNA, Kim Jong-un mengatakan kepada komite utama Partai Buruh Korea yang berkuasa bahwa kerusakan tersebut mengharuskan pihak berwenang untuk "mengubah arah perjuangan kita setelah mempertimbangkan secara komprehensif tugas akhir tahun yang sedang berlangsung".

Namun, belum adanya rincian spesifik dari Kim Jong-un terkait bencana tersebut.

Sementara itu, Kim Jong-un telah memerintahkan sekitar 12.000 anggota partai yang berbasis di Pyongyang untuk membantu upaya pemulihan di daerah pedesaan yang terkena dampak, dan mereka telah menghadiri rapat umum pada 8 September sebelum diberangkatkan.

"Kami tidak takut pada apa pun," ujar Kang Chol Jin, seorang anggota partai pada acara di depan Istana Matahari Kumsusan. 

Kang Chol Jin menambahkan, "Kami dengan tegas mengkonfirmasi tekad kami untuk pergi ke daerah yang dilanda topan dan menyelesaikan misi kami secepat mungkin."