Liputan6.com, Jakarta- Hampir satu tahun setelah gencatan senjata secara resmi mengakhiri Perang Dunia Pertama, Kota New York di AS menggelar pawai pada 10 September 1919 dalam rangka menyambut pulangnya panglima tertinggi American Expeditionary Force (AEF), Jenderal John J. Pershing, dan sekitar 25.000 tentara lalinnya yang bertugas di Divisi 1 AEF di Front Barat.
AS, yang saat itu mempertahankan kenetralannya ketika Perang Dunia I meletus di Eropa pada musim panas tahun 1914, menyatakan perang terhadap Jerman pada bulan April 1917, seperti dikutip dari History.com, Kamis (10/9/2020).
Baca Juga
Pada awalnya, AS hanya dapat mengumpulkan sekitar 100.000 orang untuk dikiRIM ke Prancis di bawah komando Jenderal Pershing pada musim panas tersebut.
Advertisement
Namun kemudian, Presiden ke-28 AS Woodrow Wilson dengan cepat mengadopsi kebijakan wajib militer.
Pada 11 November 1918, saat perang berakhir,  terdapat lebih dari 2 juta tentara AS yang bertugas di medan perang Eropa Barat, dan sekitar 50.000 dari mereka meninggal dunia dalam peperangan tersebut.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Seruan dari Kerumunan Pawai
Departemen Perang AS memberikan kesempatan pada warga untuk memberikan penghormatan kepada pasukan mereka, sebelum unit tempur AEF berhenti beroperasi.
Dalam laporannya tentang pawai itu, The New York Times mengatakan, "New York kemarin mungkin mengalami babak terakhir dalam sejarah tontonan militer besar yang tumbuh dari perang".
Kerumuman yang hadir pun tampak menyerukan 25.000 anggota Divisi Pertama, yang turun dari Fifth Avenue dari 107th Street ke Washington Square di Greenwich Village, sambil mengenakan helm dan peralatan tempur lengkap.
"Ini merupakan kesempatan pertama kota untuk menyapa orang-orang dari Divisi Pertama, dan untuk memberi tahu mereka bahwa itu digelar dalam rangka memperingati peran gemilang mereka dalam perjalanan besar Angkatan Darat Amerika di Toul, Cantigny, Soissons, di St. Mihiel, dan di Meuse dan Argonne," lanjut laporan The Times.
Advertisement