Sukses

Retno Marsudi: Permasalahan Muslim Rohingya Harus Diselesaikan Hingga Akar

Retno juga menekankan bahwa bagi Indonesia, Myanmar adalah rumah bagi saudara-saudara Rohingya, dan menilai bahwa mereka harus terus dilindungi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa permasalahan muslim Rohingya harus diselesaikan hingga ke akar. Hal ini disampaikan dalam press briefing pada Rabu, 9 September 2020, malam.

Dalam rapat ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM) Indonesia menyampaikan sejumlah perkembangan isu. Salah satunya isu tentang muslim Rohingya.

"Indonesia menyampaikan pada 7 September, kita menerima 296 orang Rohingya. Pada tanggal 24 juni, kita menerima 99 orang," kata Menlu Retno Marsudi.

Retno juga menjelaskan bahwa, apa yang dilakukan Indonesia tentunya didasarkan pertimbangan kemanusian untuk menampung mereka secara temporer atau sementara.

"Namun demikian, Indonesia menekankan bahwa akar permasalahan atau core issue dari situasi ini harus diselesaikan," tegas Retno Marsudi.

"Oleh karena itu, Indonesia mendesak agar Myanmar, dengan bantuan negara ASEAN, dapat menyelesaikan core issue dengan tujuan agar repatriasi dapat dilakukan secara sukarela, aman dan bemanfaat."

Retno juga menekankan bahwa bagi Indonesia, Myanmar adalah rumah bagi saudara-saudara Rohingya, dan menilai bahwa mereka harus terus dilindungi.

"Selain itu, Indonesia menekankan pentingnya kerja sama untuk melawan kejahatan lintas batas, termasuk penyelundupan manusia; karena diduga saudara-saudara kita ini juga merupakan korban dari kejahatan lintas batas."

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Isu Melawan Corona COVID-19

Dalam rapat ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM) Indonesia menyampaikan bahwa perang melawan Corona COVID-19 masih jauh dari selesai, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi dampak sosial-ekonominya.

"Oleh karena itu di dalam statement Indonesia bertanya, apakah kita akan bersama melawan COVID atau akan mengutamakan kepentingan kita sendiri."

"If we want to walk fast, walk alone; if we want to walk far, we need to walk together. Dan saya menyampaikan bahwa Indonesia chooses to walk together."

Selain itu, Indonesia juga tekankan bahwa kerja sama ekonomi dan revitalisasi kegiatan ekonomi perlu mulai dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan.

Mengenai kerja sama kesehatan, Indonesia menekankan kerjasama dalam memperoleh vaccine di kawasan.

"Untuk jangka panjang, kerja sama seperti ASEAN research centre, pharmaceutical and health industries, serta membangun resiliensi kesehatan kawasan menjadi sangat penting artinya," kata Retno Marsudi.