Liputan6.com, China - Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming diberitakan meminta pihak Twitter untuk melakukan penyelidikan, setelah akun resminya kedapatan like atau menyukai sebuah video porno.
Tak hanya itu, akun Dubes Xiaoming juga menyukai postingan yang mengkritik Partai Komunis China (PKC) dan menunjukkan penahanan Uighur.
Baca Juga
Para pejabat mengklaim bahwa kelompok-kelompok anti-China telah berhasil meretas akun Liu yang dirancang untuk menipu publik.
Advertisement
Melansir BBC, Kamis (10/9/2020), hingga saat ini pihak Twitter belum memberikan komentar apapun.
Aktivitas tersebut pertama kali menjadi sorotan setelah seorang juru kampanye hak asasi manusia yang berbasis di London membagikannya ke pengguna Twitter lain, disertai dengan tangkapan layar sebagai bukti.
Dalam tangkapan layarnya tersebut, terlihat akun Dubes Xiaoming menyukai video berdurasi 10 detik yang diposting oleh laman situs dewasa yang berisi klip berbahasa Mandarin.
Tak lama kemudian, akun tersebut segera meng-unlike postingan tersebut, meskipun masih ada beberapa twit lain yang tetap disukai sebelum akhirnya juga dibatalkan. Salah satunya postingan yang menuduh RRT membunuh warganya sendiri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pengguna Twitter Menduga Tak Sengaja
Postingan kedua yang disukai oleh akun pribadi Dubes China untuk Inggris adalah video, yang menampilkan rekaman drone Muslim Uighur yang dibawa ke tempat yang disebut kamp konsentrasi.
Padahal sebelumnya, Beijing telah membantah tuduhan penahanan terhadap sejumlah besar orang dari etnis minoritas di kamp-kamp wilayah Xinjiang barat. Duta besar tersebut juga membantah tuduhan bahwa negaranya melakukan program sterilisasi perempuan Uighur, ketika dia ditunjukkan rekaman drone.
Beberapa pengguna Twitter menduga akun resmi sang dubes tidak sengaja menyukai postingan-postingan tersebut, lalu memilih unggahan lain sebagai like gantinya, untuk menutupi yang pertama. Tetapi pejabat China langsung membantah dugaan tersebut.
"Kedutaan berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut dan berharap publik tidak akan percaya atau menyebarkan rumor tersebut," tegas mereka.
Twitter diblokir di China daratan. Namun selama setahun terakhir, pejabat Tiongkok menjadi lebih aktif di platform tersebut, dan akun Liu dibuat pada bulan Oktober.
Aplikasi itu terkadang lebih digunakan sebagai semacam fasilitas penunjuk daripada untuk menyatakan dukungan, dan ikon berbentuk hati yang terpilih dapat dengan mudah dipilih secara tidak sengaja.
Akun Dubes Liu sekarang hanya memiliki dua unggahan yang di-like - keduanya terkait dengan postingan pada 2019. Ia juga menulis status sebuah pepatah sebagai reaksi atas isu tersebut, menunjukkan bahwa duta besar tidak khawatir diserang.
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul
Advertisement