Sukses

China Disebut Siap Bertempur Jika Diplomasi Perbatasan dengan India Gagal

Keputusan Menlu India dan China bertujuan untuk mengakhiri konflik yang terjadi selama ini, dan memanas pada beberapa waktu belakangan.

Liputan6.com, Jakarta - Global Times, tabloid berpengaruh yang diterbitkan surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa, menyatakan dalam editorial yang diterbitkan pada Kamis 10 September malam, setiap pembicaraan dengan India harus dipasangkan dengan "kesiapan perang".

"Pihak China harus sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan militer ketika keterlibatan diplomatik gagal, dan pasukan garis depannya harus mampu menanggapi keadaan darurat, dan siap untuk bertempur kapan saja," kata surat kabar itu, seperti melansir Channel News Asia, Jumat (11/9/2020).

"India memiliki kepercayaan diri yang abnormal dalam menghadapi China. Itu tidak memiliki kekuatan yang cukup. Jika India diculik oleh pasukan nasionalis yang ekstrem dan terus mengikuti kebijakan radikal China, itu akan jadi harga yang mahal." 

Publikasi tersebut diterbitkan usai menteri luar negeri India dan China telah sepakat bahwa pasukan kedua negara harus segera melepaskan diri dari kebuntuan perbatasan, kata mereka dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Jumat 11 September 2020.

Kedua menteri luar negeri sepakat bahwa situasi saat ini di daerah perbatasan tidak untuk kepentingan kedua belah pihak.

"Mereka sepakat bahwa pasukan perbatasan dari kedua belah pihak harus melanjutkan dialog mereka, segera melepaskan diri, menjaga jarak yang tepat dan meredakan ketegangan," kata mereka dalam pernyataan itu.

Kementerian luar negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa China akan menjaga komunikasi dengan India melalui saluran diplomatik dan militer dan berkomitmen untuk "memulihkan perdamaian dan ketenangan" di daerah perbatasan yang disengketakan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menghentikan Tembakan Provokasi

Wang mengatakan kepada Jaishankar bahwa "keharusannya adalah segera menghentikan provokasi seperti penembakan dan tindakan berbahaya lainnya yang melanggar komitmen yang dibuat oleh kedua belah pihak".

Wang juga mengatakan dalam pertemuan itu bahwa semua personel dan peralatan yang masuk tanpa izin di perbatasan harus dipindahkan dan pasukan perbatasan di kedua sisi "harus segera melepaskan diri" untuk meredakan situasi.

Â