Sukses

Korea Selatan Longgarkan PSBB COVID-19, Warga Boleh Nongkrong di Kafe

Korea Selatan sudah dua minggu terakhir melakukan PSBB dan kasus baru menurun.

Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan memutuskan untul melonggarkan pembatasan sosial skala besar (PSBB) di wilayah Seoul dan sekitarnya. PSBB yang telah berlangsung selama dua minggu sukses menurunkan kasus Virus Corona (COVID-19).

Selama 11 hari berturut-turut, kasus COVID-19 di Korea Selatan berada di bawah 200. Kondisi itu jauh lebih baik ketimbang sebelum PSBB.

Dilansir Yonhap, Minggu (13/9/2020) aturan ketat selama PSBB lantas segera dilonggarkan pekan depan. Jam operasional restoran dan cafe kini sudah kembali normal. Sebelumnya, kafe hanya boleh melakukan delivery, kini mereka boleh menerima tamu asalkan jumlahnya dibatasi.

Akan tetapi, acara kumpul-kumpul masih dibatasi. Kumpul-kumpul indoor dibatasi 50 orang dan outdoor 100 orang.

Restoran-restoran juga wajib mendata pengunjung serta mengikuti langkah-langkah sanitasi. Fasilitas karaoke, klub, dan buffet juga wajib tutup.

Kegiatan olahraga juga kembali boleh berjalan namun tanpa penonton.

Pelonggaran PSBB ini hanya berlaku dua minggu saja. Menjelang Oktober, pemerintah Korea Selatan akan kembali memperketat aturan selama liburan Chuseok dan hari Hangeul.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

PSBB Seoul Terbukti Berhasil

Korea Selatan berhasil menurunkan angka kasus Virus Corona (COVID-19) selama 11 hari berturut-turun. Ini tak terlepas dari keputusan melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam dua pekan terakhir. 

Sebelum PSBB, kasus COVID-19 di Korea Selatan sempat jebol hingga tembus 441 kasus baru dalam sehari. Pemerintah sempat khawatir tempat tidur untuk pasien kritis COVID-19 menjadi tidak cukup. 

Kini, jumlah pasien COVID-19 mulai menurun. CDC Korsel melaporkan hanya 121 kasus baru pada hari Minggu ini. Dan pertama kalinya dalam sebulan terakhir, kasus penularan lokal turun di bawah 100, demikian lansiran Yonhap.

Meski demikian, otoritas kesehatan Korea Selatan tidak mau jumawa. Mereka tetap mewaspadai kasus-kasus yang tak terlacak.

Otoritas kesehatan Korea Selatan berupaya agar jumlah tambahan virus harian bisa turun hingga di bawah 100. Mereka juga khawatir jika liburan Chuseok bisa menambah kasus baru. 

Pada Agustus lalu, kasus COVID-19 di Seoul sempat meroket karena ada demo massal yang melanggar social distancing.

Pada PSBB Korsel, sekolah-sekolah kembali tutup, Work From Home kembali diterapkan, dan jam operasional tempat usaha dibatasi ketat.

3 dari 3 halaman

Infografis PSBB di Jakarta: