Liputan6.com, Jakarta- Tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat melanda dua desa di Nepal pada 13 September 2020.
Menurut pejabat pemerintah setempat, setidaknya 12 orang tewas akibat bencana tersebut.Â
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (14/9/2020), pejabat pemerintah Nepal, Murari Wasti menerangkan bahwa 10 orang tewas dan 21 orang dinyatakan hilang setelah bencana tanah longsor yang besar menyapu rumah warga dan orang-orang di Bahrabise, yang berlokasi 100 kilometer dari timur Ibu Kota Kathmandu, dekat perbatasan wilayah Tibet di China.Â
Advertisement
Bencana tersebut juga menghancurkan lebih dari 100 rumah di Bahrabise.
Sementara di wilayah Baglung, dua orang lainnya dinyatakan tewas.Â
Desa dan wilayah sekitarnya diketahui termasuk di antara daerah yang paling parah terkena dampak, ketika gempa bumi dahsyat melanda Nepal pada tahun 2015. Saat bencana longsor itu terjadi, pekerja rekonstruksi bahkan masih berlanjut.
Wali Kota Bahrabise, Nimphunjo Sherpa mengungkapkan, "Kami khawatir akan terjadi lebih banyak tanah longsor karena tanah menjadi lebih lemah setelah gempa".
Saksikan Video Berikut Ini:
Upaya Pencarian
Nimphunjo Sherpa menambahkan bahwa pemerintah kota berencana untuk memindahkan beberapa permukiman yang berisiko terkena bencana.
Menurut petugas penyelamat setempat, bencana longsor yang melanda dua desa tersebut terjadi saat pagi buta, sehingga orang-orang tidak dapat melarikan diri ke tempat yang aman.
"Tim penyelamat sedang mencari mereka yang hilang," terang Wasti kepada Reuters.
Korban tewas terbaru itu menjadikan korban tewas akibat longsor dan banjir bandang saat musim hujan pada Juni-September 2020 di Nepal menjadi 314 orang.
Murari Wasti mengatakan, bahwa setidaknya 111 orang masih dinyatakan hilang dan 160 lainnya luka-luka.
Advertisement