Sukses

Kuburan Massal Diduga Korban Sekte Agama Cahaya Ilahi Baru Ditemukan

Polisi di Panama mengatakan saat ini mereka sedang menyelidiki kuburan massal yang mereka yakini berisi sisa-sisa orang yang dibunuh oleh sebuah sekte agama 'Cahaya Ilahi Baru'.

Liputan6.com, Panama - Polisi di Panama sedang menyelidiki kuburan massal yang mereka yakini berisi sisa-sisa orang yang dibunuh oleh sebuah sekte agama 'Cahaya Ilahi Baru'. Para penyelidik mengawasi pemindahan sisa-sisa kerangka yang berada di wilayah adat Ngäbe-Buglé.

Pada Januari, sebuah kuburan berisi tujuh mayat juga ditemukan tak jauh dari tempat tersebut. Mengutip BBC, Selasa (15/9/2020), korban tersebut diduga berkaitan dengan sekte agama yang melakukan eksorsisme (pengusiran setan) dengan kekerasan.

Jaksa Penuntut Umum, Azael Tugri mengatakan para penyelidik harus mendaki selama 10 jam melalui pegunungan untuk mencapai kuburan massal tersebut. Tempat ini berada sekitar 350 km di sebelah barat ibu kota, Kota Panama.

"Saat ini tidak mungkin untuk menentukan jenis kelamin atau jumlah orang yang ditemukan," kata Tugri. Semua jenazah pun segera dikirim ke kamar jenazah di provinsi Chiriquí untuk melakukan pemeriksaan forensik.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditemukannya Pemimpin Sekte

Awal pekan ini polisi menangkap tersangka pemimpin sekte 'Cahaya Ilahi Baru' yang berkaitan dengan penemuan 7 kuburan massal, yang berisi jasad wanita hamil, lima anaknya dan seorang remaja pada Januari 2020. Hal itu terungkap setelah tiga penduduk desa yang disekap oleh sekte tersebut melarikan diri ke rumah sakit.

Polisi kemudian menggerebek sekte tersebut dan mengatakan mereka menemukan seorang wanita telanjang, parang, pisau, dan seekor kambing yang dikorbankan secara ritual. Mereka mengatakan, sekte tersebut telah memangsa penduduk desa setempat untuk melakukan pengusiran setan dengan kekerasan. 15 orang yang ditahan kelompok agama itu kini telah dibebaskan.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.