Liputan6.com, Prancis - Lebih dari 6 abad yang lalu, tepatnya pada 17 September 1394, Raja Charles VI dari Prancis memerintahkan pengusiran semua orang Yahudi dari kerajaannya. Itu merupakan puncak dari serangkaian tatanan antisemitisme dari raja-raja Prancis.
Antisemitisme merupakan kebencian tertua dalam sejarah penyebab ternjadinya permusuhan atau prasangka terhadap orang Yahudi yang berasal dari ideologi nazisme Adolf Hitler. Tatanan tersebut bahkan hidup lebih lama dari monarki dan menjadi salah satu faktor utama kecilnya persentase populasi Prancis yang diidentifikasi sebagai Yahudi.
Baca Juga
Mengutip history.com, Kamis (17/9/2020), seperti kebanyakan negara Eropa, Prancis telah menjadi rumah bagi orang Yahudi sejak jaman dahulu. Dan tak berbeda dengan yang lainnya, orang Yahudi di Prancis juga sering menghadapi diskriminasi dan penganiayaan.
Advertisement
Orang-orang Yahudi Prancis telah mengalami penderitaan melalui pembakaran teks-teks agama mereka, diskriminasi pajak dan kebijakan ekonomi lainnya, menjadi kambing hitam atas terjadinya wabah mematikan Black Plague, dan upaya lainnya yang bertujuan untuk mengusir mereka dari Prancis.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Diusir dan Kembali Meski Tetap Alami Diskriminasi
Berbagai kota di Prancis telah melakukan pengusiran tehadap orang Yahudi sepanjang abad ke-13 dan 14. Namun, mereka secara resmi diusir dari negara pada 1306 dan tanah mereka disita pemerintah, lalu dibatalkan pada 1315 dan meminta pembayaran hak istimewa untuk kembali.
Di bawah aturan yang ditetapkan pada 1315, orang Yahudi diperintahkan untuk tidak membahas agama mereka di depan umum, memakai lencana yang mengidentifikasi bangsa mereka, dan diperingatkan untuk tidak melakukan riba, sebuah tuduhan yang sering dilontarkan pada orang Yahudi berdasarkan stereotip.
Untuk beberapa waktu, Kerajaan menyepakati agar orang Yahudi di negerinya membayar pajak, hingga 1394, Raja Charles VI tiba-tiba memerintahkan mereka untuk pergi. Orang-orang Yahudi Prancis diberi sedikit waktu untuk menjual harta benda mereka sebelum dikawal keluar Prancis.
Sejak saat itu, tidak ada lagi populasi Yahudi di Prancis, sampai 1700-an, ketika orang Yahudi yang melarikan diri dari kekerasan dan diskriminasi dari Timur tiba di Alsace dan Lorraine. Menjelang revolusi, ada sekitar 40.000 orang Yahudi di Prancis.
Selama tahun-tahun yang penuh gejolak setelah 1789, pemerintah yang baru secara bertahap memulihkan hak orang Yahudi untuk tinggal di Prancis, meskipun mereka terus menghadapi diskriminasi yang menyebabkan jumlah mereka semakin berkurang selama pendudukan Nazi di Prancis.
Â
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul
Advertisement