Liputan6.com, Jakarta- Pandemi Virus Corona COVID-19 telah mengubah cara industri film dokumenter memproduksi dan memasarkan hasil karya mereka kepada para penonton.Â
Namun, persoalan itu masih bisa memunculkan alternatif lain bagi para pembuat film dokumenter.
Menurut Anne Milne, mentor untuk program Scottish Documentary Institute, dengan adanya pandemi COVID-19 saat ini memberikan kesempatan bagi para penyelenggaran festival film untuk membuat inovasi baru dalam menyelenggarakan acara mereka.Â
Advertisement
"Dalam hal untuk untuk penonton, kita bahkan bisa berpartisipasi dari mana saja di dunia," ujar Milne.Â
"Saya pikir ini (pandemi COVID-19) adalah waktu yang sangat menarik bagi festival film untuk memikirkan bagaimana mereka menyampaikan program mereka," kata Milne, dalam webinar Culture Connects Us yang digelar oleh British Council pada Kamis (17/9/2020).
Mandy Marahimi, Interim Director for In-Docs pun juga menerangkan, bahwa "Meskipun pandemi ini menimbulkan beberapa keterbatasan, bagi pekerjaan kita (dalam pembuatan film), tetapi juga dapat memberikan kesempatan untuk bekerja sama," dengan berbagai pihak lainnya.Â
Saat awal diterapkannya pembatasan untuk mencegah penyebaran COVID-19, Mandy menjelaskan bahwa pemerintah melalui kementerian pendidikan memfasilitasi dana kepada hampir 300 pembuat film dokumenter untuk membuat karya mereka (yang terkait dengan lockdown) dengan durasi dari satu hingga tiga menit.Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Ketertarikan Indonesia dalam Platfrom Konten Film Berbayar
Pandemi Virus Corona COVID-19 pun juga tampaknya tidak menghalangi para penonton film di Indonesia untuk tetap menikmati hasil karya film baik dari luar negeri, maupun buatan Indonesia.Â
Mandy Marahimin menyambut baik kemajuan distribusi film dalam platfrom konten film berbayar.
"Untuk pasar Indonesia, saya pernah membaca bahwa layanan konten film berbayar yaitu dalam platform online digital untuk film, kini tengah marak digunakan oleh masyarakat," kata Mandy, dalam agenda The Launch of Indonesia Distanced Stories Programme yang digelar oleh British Council pada Kamis (17/9).
Mandy menjelaskan, bahwa pada biasanya penonton Indonesia tidak banyak yang terbiasa untuk menggunakan jasa konten film berbayar, tetapi karena kemunculan pandemi dalam beberapa waktu terakhir ini, minat pada platform tersebut mulai datang.
Ia juga mengatakan, bahwa kemajuan dalam penggunaan platform tersebut pun berdampak baik bagi industri film.
Advertisement