Sukses

200 Lebih Kasus Corona COVID-19 Terdeteksi di Penjara Terbesar Lebanon

Lebih dari 200 kasus infeksi Virus Corona COVID-19 dilaporkan terdeteksi di penjara terbesar di Lebanon.

Liputan6.com, Beirut- Lebih dari 200 kasus Virus Corona COVID-19 terdeteksi di penjara terbesar di Lebanon. 

Hal itu disampaikan oleh kepala serikat dokter Lebanon pada 17 September.

Dilaporkan AFP, Jumat (18/9/2020), kepala serikat dokter Lebanon, Sharaf Abu Sharaf mengatakan "Ada lebih dari 200 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di penjara Roumieh".

Namun, Abu Sharaf tidak memberikan penjelasan lebih lanjut apakah ratusan kasus baru COVID-19 itu merupakan tahanan atau juga termasuk sipir penjara.

Tetapi ia menyalahkan tahanan atas terjadinya lonjakan infeksi di penjara, dengan menyebutkan bahwa mereka tidak mematuhi langkah-langkah kesehatan.

Tak hanya itu, Abu Sharaf juga meminta pihak berwenang Lebanon untuk mempercepat proses persidangan agar kepadatan penjara dapat dikurangi.

Di Lebanon, para tahanan diketahui bisa berada di penjara selama berbulan-bulan lamanya tanpa persidangan. 

Penjara Roumieh dapat menampung hingga lebih dari 4.000 tahanan. Jumlah itu pun sekitar tiga kali lipat dari kapasitas seharusnya, dan telah lama dikenal dengan kondisinya yang buruk.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Penyediaan Rumah Sakit untuk Tahanan

Pada 12 September, Otoritas keamanan Lebanon pertama kali mengumumkan 22 kasus Virus Corona COVID-19 di penjara Roumieh.

Dari 22 kasus itu, mencakup 9 sipir penjara dan 13 tahanan yang telah dipindahkan ke unit isolasi.

Kendati demikian, Menteri kesehatan Lebanon, Hamad Hassan menyatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertahanan untuk mempersiapkan dua rumah sakit di wilayah Bekaa dan satu rumah sakit lainnya di Ibu Kota Beirut untuk merawat para tahanan yang dinyatakan positif COVID-19.

Sebuah video yang terkait dengan penjara dilaporkan beredar luas di media sosial, menunjukkan hampir 100 tahanan yang tampak memprotes untuk segara mengurangi kepadatan akibat wabah Virus Corona COVID-19. 

Tak hanya itu, puluhan keluarga tahanan Roumieh juga melakukan protes di depan gedung pengadilan Beirut pada 14 September, untuk menuntut amnesti umum bagi keluarga mereka karena khawatir penularan terjadi di penjara.

Dalam beberapa pekan terakhir, infeksi Virus Corona COVID-19 di Lebanon telah melonjak, khususnya pasca ledakan besar yang terjadi di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus lalu hingga menewaskan lebih dari 190 orang. 

Secara total, Lebanon telah mencatat 26.083 kasus dan 259 kematian akibat COVID-19.

3 dari 3 halaman

Waspada Mutasi Virus Corona D614G dan Q677H