Sukses

Air Mata Darah hingga Suara Beatbox, 4 Penemuan Unik di Dunia Medis

Penelitian yang dilakukan oleh tenaga medis memerlukan waktu, tenaga hingga biaya. Oleh karenanya, sangat menarik untuk mengikuti segala upaya dan kinerja para tenaga medis.

Liputan6.com, Jakarta - Ada misteri yang belum terpecahkan dalam dunia medis. Para peneliti tentunya selalu berusaha keras untuk menemukan obat bagi sejumlah penyakit yang saat ini belum bisa disembuhkan.

Penelitian yang dilakukan oleh tenaga medis memerlukan waktu, tenaga hingga biaya. Oleh karenanya, sangat menarik untuk mengikuti segala upaya dan kinerja para tenaga medis untuk mencari tahu hal yang belum tepecahkan.

Meski demikian, sudah ada beberapa penelitian yang membuahkan hasil dalam dunia medis. Bahkan, fenomena yang terjadi pada manusia ini membuat kita bertanya-tanya mengapa bisa terjadi.

Seperti dikutip dari laman Listverse, Minggu (20/9/2020), berikut 4 penemuan langka dan unik dalam dunia medis:

Simak video pilihan berikut:

2 dari 5 halaman

1. Air Mata Darah

Belum lama ini, seorang pria asal Italia memiliki ketakutan dalam hidupnya. Sebab, tanpa tahu penyebabnya ada darah yang mengalir dari dua matanya.

Hal itu diakuinya seperti film horor yang kerap ia tonton di bioskop. Oleh karenanya, pria berusia 52 tahun itu mendatangi dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Air mata darah itu sebenarnya keluar bukan saat menangis, tetapi keluar begitu saja. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter di Italia menemukan penyakit tersebut.

Kondisi ini disebut sebagai Hemolacria. Meski hal ini jarang sekali terjadi, namun dokter tahu cara mengatasinya.

Saat diteliti, peasien mengalami kasus hiperemia konjungtiva, yaitu peradangan pada selaput yang menutupi mata. Kondisi ini datang akibat seseorang yang kelebihan darah. Selain itu ada pula faktor adanya tumor jinak di bawah kedua kelopak mata pasien.

3 dari 5 halaman

2. Misteri Pingsan Dipecahkan

Setiap kali manusia berdiri, ada penurunan tekanan darah secara tiba-tiba. Pergeseran yang sangat parah dapat mengakibatkan seseorang pingsan setiap kali mereka memutuskan untuk bangun dari kursi kursi.

Karena masalah ini sangat sering terjadi, sejumlah peneliti lantas mencari tahu penyebab pingsan. Pada tahun 2018, peneliti menyebut bahwa pingsan juga disebabkan oleh ketidakstabilan refkleks baroseptor seseorang.

Refleks baroreseptor berperan pada setiap perubahan tekanan darah dalam tubuh seseorang. Secara kontinu, baroreseptor menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap tekanan di dalam arteri.

Jika tekanan arteri meningkat, potensial aksi juga akan meningkat sehingga kecepatan pembentukan potensial aksi di neuron eferen yang bersangkutan juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya saat terjadi penurunan tekanan darah.

4 dari 5 halaman

3. Suara Unik Dari Beatboxing

Kebanyakan dari Anda pasti ada yang pernah bertanya-tanya mengapa seseorang bisa melakukan beatboxing. Menghasilkan bunyi dari satu mulut saja.

Pada 2018, para peneliti ingin memahami organ mulut para pelaku beatboxing. Peneliti lalu memisahkan mereka dari segi usia, gender hingga kemampuan para beatboxing.

Ketika sejumlah orang tersebut menampilkan aksinya, sistem scanner memotret dan merekam gerakan rahang, bibir, lidah, laring dan saluran hidung seseorang tersebut.

Untuk pertama kalinya peneliti melihat mekanisme seni dalam mulut para musisi tersbeut. Biasanya, mulut, hidung dan tenggorokan diaktifkan untuk berbicara hingga bernapas.

Namun, penelitu melihat bahwa para musisi menghasilkan bunyi-bunyi tersebut bukan dari mulut saja. Tetapi juga dari hidung, tenggorokan, lidah, bibir, laring dan organ lain untuk bekerja dan menghasilkan bunyi.

5 dari 5 halaman

4. Manusia Ikan

Suku Bajau atau yang dikenal dengn sebutan 'pengembara laut' punya kemampuan berenang dan menyelam yang sangat luar biasa. Mereka bisa berada di dalam air selama beberapa menit tanpa peralatan apapun, tanpa bantuan tabung oksigen.

Peneliti dari Cambridge University menemukan bahwa orang Bajau dapat menyelam lama karena tubuh mereka yang mampu beradaptasi meski berada di dalam air.

Menurut penelitian tersebut, orang-orang suku Bajau secara genetik memiliki perbedaan pada ukuran limpa mereka yang jauh lebih besar.

Sehingga mereka bisa bernapas hanya dalam satu tarikan dan menyelam di dalam air lebih lama.