Liputan6.com, Jakarta- Menteri Luar Negeri Inggris telah mengumumkan rencana konferensi global baru bersama PBB, WHO, dan Afrika Selatan yang akan membahas mengenai akses global adil terhadap vaksin, perawatan, dan pengujian COVID-19 baru, kata Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dalam rilis mereka pada Selasa (22/9/2020).Â
"Inggris akan menjadi tuan rumah acara vaksin virtual bersama dengan PBB, WHO, dan Afrika Selatan. Melanjutkan kesuksesan dari KTT Vaksin Global yang diselenggarakan oleh Inggris pada Juni 2020, saat kami secara kolektif berhasil mengumpulkan $8,8 miliar, acara ini akan menyatukan negara-negara dan para mitra internasional untuk berkomitmen dalam memastikan akses global yang adil terhadap vaksin, perawatan, dan pengujian COVID-19 baru," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab saat kunjungannya ke AS.
Pertemuan yang dijadwalkan pada 30 September 2020 itu akan digelar dengan agenda "Mempercepat akhir pandemi COVID-19: menemukan solusi baru yang dapat ditingkatkan skalanya dan membuatnya dapat diakses secara adil, untuk menyelamatkan nyawa, melindungi sistem kesehatan dan memulihkan kembali ekonomi global," (‘Accelerating the end of the COVID-19 pandemic: taking new solutions to scale and making them equitably accessible, to save lives, protect health systems and restart the global economy’).
Advertisement
Selain Vaksin Virus Corona COVID-19, Inggris juga menekankan isu iklim dalam Sidang Umum PBB.
Inggris ingin menggunakan COP26 untuk menyatukan negara-negara penting dalam mendukung pemulihan yang lebih hijau (berkelanjutan) seusai COVID-19. Sebagai tuan rumah COP26, Inggris akan memimpin dengan contoh, terang Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dalam rilisnya.Â
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Kepemimpinan Inggris di COP26
Kemudian, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta juga menerangkan bahwa negara tersebut sedang bekerja untuk mendorong negara-negara dalam menetapkan kontribusi nasional mereka yang ambisius dan strategi jangka panjang untuk mencapai emisi karbon nol sesegera mungkin.Â
Tak hanya itu, Inggris pun juga terus mengambil langkah besar menuju targetnya, yakni emisi bersih nol pada 2050.
Kedutaan Besar Inggris selanjutnya menegaskan bahwa kepemimpinan Inggris di COP26 akan bersikap adil, inklusif dan berupaya untuk mempercepat kemajuan global dalam lima bidang utama: adaptasi dan ketahanan; alam; energi bersih; transportasi bersih dan keuangan hijau (green finance).
Inggris telah berkomitmen untuk mengeluarkan 0,7% dari pendapatan nasional, menurut Kedutaan Besar Inggris.Â
Pendapatan itu akan digunakan untuk dana bantuan, dan pembentukan FCDO (Kementerian Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan) serta memastikan pengaruh diplomatik dan keahlian pembangunan Inggris bersatu untuk menghasilkan dampak terbaik di panggung global.
Advertisement