Liputan6.com, Wellington - Pada Kamis lalu 17 September 2020, PM Selandia Baru Jacinda Ardern kedapatan selfie dengan para pendukung di Universitas Massey, Palmerston North. Yang jadi sorotan karena tak satupun dari mereka mengenakan masker dan kurangnya jarak sosial.
Pemimpin Partai Nasional, Judith Collins, yang merupakan pesaing Ardern dalam pemilihan Oktober mendatang pun mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa dia terkejut melihat Ardern tanpa masker di foto itu.
Baca Juga
"Saya terkejut melihat perdana menteri jelas-jelas tidak melakukan jarak sosial dan tidak menggunakan masker beberapa hari yang lalu di Palmerston North dalam masa lockdown level 2," katanya. "Jelas dia tidak peduli tentang itu."
Advertisement
Melansir nzherald.co.nz, Rabu (23/9/2020), selain pihak oposisi, Pemimpin Partai ACT, David Seymour juga mengkritik Jacinda Ardern pada hari Sabtu, dan mengatakan warga Selandia Baru akan bertanya apakah dia bagian dari tim yang beranggotakan lima juta orang setelah dia “dengan jelas melanggar aturan yang dia minta untuk kita jalani”.
Bahkan Seymour juga mengunggah kritik tersebut pada akun twitter pribadi nya yang menyertakan foto sang perdana mentri dengan tulisan, "Bisnis tidak dapat berjalan karena lockdown level 2 untuk aturan jarak sosial. Namun orang yang bertanggung jawab atas aturan itu malah selfie tanpa menjaga jarak."
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Perdana Menteri Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, telah meminta maaf pada konferensi pers, hari Senin 21 September 2020, karena aksinya yang tidak mengikuti protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.
The New Zealand Herald melaporkan bahwa Ardern telah mengakui kesalahannya segera setelah menerima kritik atas foto itu dari para pemimpin partai politik, terutama dari saingannya, Judith Collins."Di foto itu, saya melakukan kesalahan," kata Ardern kepada wartawan.
"Saya seharusnya bergerak lebih jauh ke depan dan sayalah yang seharusnya meminta mereka untuk menjaga jarak juga."
Dia mengatakan akan berusaha untuk tidak lagi berjabat tangan dan menjaga jarak, sebagai tanggapan atas kritik. "Memang sulit, namun saya akan melakukannya, saat-saat canggung di mana saya menolak untuk berjabat tangan."
Saat Judith Collins ditanya apakah itu munafik, dia berkata: "Saya akan mengira kebanyakan orang akan berpikir saat mereka akan melihatnya apa yang terjadi sebenarnya. Orang tidak bodoh, Anda tahu."
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul
Advertisement