Sukses

Diduga Ingin Membelot, Pegawai Pemerintah Korea Selatan Ditembak Mati Patroli Korut

Patroli Korea Utara menembaki seorang pembelot dari Korea Selatan hingga tewas

Liputan6.com, Korea - Seorang pegawai pemerintahan Korea Selan ditembak mati setelah melintasi perbatasan laut ke Korea Utara.

Menurut pejabat tinggi di Kepala Staf Gabungan Korea Selatan Letnan Jederal Ahn Young-ho, seorang pekerja di Kementrian Kelautan dan Perikanan hilang di perairan 1,9 kilometer (1,2 mil) selatan Kepulauan Yeonpyeong pada 21 September.

Seorang pejabat Kementrian Pertahanan mengatakan, kapal milik organisasi perikanan Korea Utara, pertama kali menemukan seorang Korea Selatan yang hilang di laut dekat pulau-pulau. Pria itu berada di atas kapal yang cukup besar untuk menopang satu orang, mengenakan sebuah jaket pelampung dan kelelahan, kata juru bicara itu.

Orang Korea selatan itu diperkirakan sedang dalam proses membelot ke Korea Utara dan pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan seorang anggota awak kapal Korea Utara, yang diyakini mengenakan masker gas, mendengarkan pria yang memberikan kesaksian tentang hal itu.

Kemudian, sebuah kapal patroli Korea Utara menembaki pembelot itu hingga tewas. Setelah ini, seorang prajurit dengan masker gas dan pakaian berbahaya mendekati tubuh tersebut kemudian membakarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Korea Selatan Mengutuk Korea Utara atas Kekejamannya

Dikutip dari CNN, Kamis (24/9/2020), Korea Selatan membuat pernyataan "Mengutuk keras kekejaman Korea Utara" dan mendesak Pyongyang untuk memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab.

"Selain itu, kami dengan tegas memperingatkan bahwa Korea Utara bertangung jawab atas kekejaman yang dilakukan terhadap warga kami," imbuh pernyataan itu.

Menurut juru bicara Kementrian Unifikasi Yoh Sang-key, insiden itu "Membuat kesabaran dan upaya kami yang konsisten untuk rekonsiliasi dan perdamaian antar-Korea menjadi sangat dingin dan itu bertentangan langsung dengan kerinduan rakyat kami akan perdamaian di Semenanjung Korea."

Ketegangan telah meningkat antara Korea Utara dan Korea Selatan sejak adanya komunikasi antara kedua belah pihak terputus pda bulan Juni, ketika Pyongyang pertama kali ditutup dan kemudian meledakkan kantor penghubung bersama di daerah Kaesong, sebuah kota di sisi utara perbatasan.

3 dari 3 halaman

Kemerosotan Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara

Kemerosotan hubungan terjadi setelah adanya pemulihan hubungan selama bertahun-tahun yang dipimpin oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menghasilkan pertemuan bersejarah antara dirinya dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, serta peremuan puncaknya antara Kim dan Presiden AS Donald Trump.

Tetapi, pertemuan tersebut pada akhirnya tidak memberikan hasil yang signifikan bagi semua pihak, dan Korea Utara telah mengambil tindakan yang semakin keras terhadap tetangga selatannya, perubahan sikap inilah yang menjadikan saudara perempuan Kim, Kim Yo-jong, pindah ke posisi yang lebih berpengaruh di Rezim Korea Utara.

Seorang warga sipil Korea Selatan yang dibunuh oleh Korea Utara pada 2008, ketika seorang tentara menembak turis Korea Selatan di Mt. Resor Ski Kumgang. Pada 2010, 46 pelaut Korea Selatan dan dua marinin Korea Selatan serta dua warga sipil juga dibunuh oleh Korea Utara dalam insiden yang terpisah.

 

Reporter : Romanauli Debora