Sukses

Botol Berisi Darah Paus Yohanes Paulus II Dicuri dari Gereja, Polisi Masih Selidiki Kasus

Botol berisi darah Paus Yohanes Paulus II atau biasa disebut relik, dicuri dari gereja.

Liputan6.com, Jakarta - Botol berwarna emas dan kristal yang menampung tetesan darah Santo Paus Yohanes Paulus II atau yang biasa disebut relik, telah dicuri dari Gereja Katedral di kota Spoleto, Italia tengah.

Benda tersebut itu, yang juga dikenal sebagai relikui telah dicuri dari altar yang didedikasikan untuk Paus asal Polandia tersebut, yang meninggal pada 2005 setelah memerintah selama 27 tahun. Demikian seperti melansir laman South China Morning Post, Jumat (25/9/2020).

Seorang petugas gereja yang disebut dengan istilah sakristan atau koster, menyadari adanya pencurian relikui, yang membungkus botol berisi beberapa tetes darah paus.

Relikui, yang dihormati oleh umat Katolik saat mereka berdoa kepada orang suci, biasanya berupa bagian dari tubuh atau pakaian orang suci.

Saksikan Juga Video Ini:

2 dari 2 halaman

Polisi Masih Menyelidiki Kasus

Sebelumnya relik itu berada di Gereja Katedral Spoleto untuk sementara dan rencananya akan dipindahkan bulan depan ke gereja baru di wilayah Umbria yang dinamai mendiang paus.  

“Kembalikan relik itu ke katedral dan umat beriman,” kata Uskup Agung Renato Boccardo, yang merupakan pembantu dekat mendiang paus selama bertahun-tahun di Vatikan. 

“Ini akan menjadi hal yang serius untuk dilakukan”. 

Boccardo mengatakan bahwa hingga kini masih belum jelas apakah relik itu telah dicuri untuk tebusan, yang pernah terjadi di masa lalu terhadap peninggalan lain di Italia. 

Menindaklanjuti kasus ini, polisi pun sedang meninjau rekaman kamera keamanan di dalam dan di luar katedral.