Liputan6.com, Jakarta - Kim Jong-un dilaporkan selamat dari upaya pembunuhan pada 2018. Empat pembunuh dari Korea Utara ditemukan bersembunyi di sebuah kapal nelayan oleh pejabat Korea Selatan yang kejam, menurut mantan kepala Pasukan Bela Diri Jepang.
Kepala Staf Gabungan Pasukan Bela Diri Jepang, Laksamana Katsutoshi Kawano, mengatakan kepada majalah Jepang Shukan Gendai tentang upaya pembunuhan yang dramatis itu.
Baca Juga
Dia mengatakan insiden itu terkubur di media, di tengah berita utama yang merinci perselisihan antara kapal perang Korea Selatan dan pesawat patroli Jepang.
Advertisement
Menurut Kawano, pejabat Korea Selatan mengerahkan kapal perusak berpeluru kendali ke wilayah Wonsan-Kalma mengikuti intelijen dari kantor penghubung antar-Korea di Kaesong, dekat perbatasan.
Wilayah Wonsan-Kalma, rumah bagi resor pantai yang baru berkembang adalah tempat yang biasa dikunjungi Kim Jong-un sebelum pandemi Virus Corona COVID-19, menurut laporan tersebut.
Dikutip dari The Sun, Jumat (25/9/2020), Kepala angkatan pertahanan mengatakan: "Upaya militer Korea Utara untuk membunuh Ketua Kim Jong-un di wilayah Wonsan-Kalma tidak berhasil.
"Empat orang melarikan diri hari itu dan menuju ke Jepang melalui laut."
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dua Wanita Dituduh atas Meninggalnya Kim Jong-nam
Pada 2017, saudara tiri itu menjadi korban dari upaya pembunuhan yang berhasil - yang diyakini beberapa orang bisa diperintahkan oleh Kim sendiri.
Kim Jong-nam tewas dengan salah satu senjata kimia paling mematikan di dunia, kata polisi Malaysia. Polisi mengatakan usapan yang diambil dari wajahnya menunjukkan keberadaan senyawa kimia VX nerve agent.
Satu tetes cairan itu cukup untuk membunuh seorang manusia dan dua orang yang diduga pembunuh wanita jatuh sakit setelah pertemuan mematikan di Bandara Kuala Lumpur.
Menurut sumber pemerintah Korea Selatan, Kim Jong-nam tewas di Malaysia pada 14 Februari 2017 saat menunggu penerbangan ke Makau untuk mengunjungi keluarganya. Tersangka dituduh mengolesi wajahnya dengan senyawa kimia yang mematikan.
Siti Aisyah dan Doan Thi Huong, keduanya telah ditahan karena pembunuhan tersebut dan saat ini menghadapi persidangan. Kedua wanita itu bisa digantung jika mereka terbukti membunuh saudara laki-laki Pemimpin Tertinggi Korea Utara.
Â
Reporter: Romanauli Debora
Â
Â
Advertisement