Liputan6.com, Melbourne - Pemberlakukan jam malam di kota terbesar kedua Australia, yaitu Melbourne akan dicabut mulai Senin, 28 September setelah hampir dua bulan diberlakukan .
Perdana Menteri negara bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan, penduduk Melbourne akan bebas meninggalkan rumah mereka kapan saja untuk bekerja, berolahraga, membeli kebutuhan pokok.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (27/9/2020) relaksasi terjadi setelah 16 infeksi baru dan dua kematian dilaporkan di Victoria dan kasus aktif negara bagian turun di bawah 400 untuk pertama kalinya sejak 30 Juni.
Advertisement
Baca Juga
Jam malam di Melbourne diberlakukan pada 2 Agustus 2020 bersama dengan sejumlah pembatasan lainnya karena kasus virus corona melonjak di kota berpenduduk sekitar 5 juta itu.
Kepala petugas kesehatan Brett Sutton mengatakan itu "bukan tindakan yang proporsional untuk diterapkan ke depan" mengingat jumlah kasus yang rendah.
Meski begiti, warga diminta untuk keluar tak melebihi jarak 5 km dari rumah mereka dan denda diberlakukan jika melanggar batasan lain.
"Kami tidak membuat keputusan ini dengan enteng tetapi tidak ada yang berhak menempatkan segala sesuatu yang telah dilakukan oleh warga Victoria dalam risiko dan berpotensi menyebarkan virus," kata Andrews dalam konferensi pers.
Melbourne, ibu kota Victoria, menjadi episentrum gelombang kedua Australia setelah kecerobohan keamanan menyebabkan virus menyebar dari hotel yang digunakan untuk mengarantina pelancong yang kembali dari luar negeri.
Andrews mengatakan, beberapa pembatasan lain juga akan dicabut, yang memungkinkan para pekerja di sejumlah industri untuk kembali bekerja.
Â
Simak video pilihan berikut:
Sekolah Kembali Buka
Siswa sekolah dasar akan kembali ke ruang kelas mulai pertengahan Oktober dan pusat penitipan anak akan segera dibuka kembali.
Kunjungan ke rumah sakit dan fasilitas perawatan lansia dapat dilanjutkan dengan kondisi yang ketat tetapi kunjungan ke rumah tetangga akan tetap dilarang dan pertemuan di luar ruangan dibatasi untuk lima orang dari dua rumah tangga.
Andrews mengatakan bukti itu "tak terbantahkan" bahwa rumah adalah "salah satu lingkungan paling berisiko" untuk penularan virus.
Australia relatif berhasil dalam menahan penyebaran Corona COVID-19, dengan lebih dari 27.000 kasus dan 872 kematian dalam populasi 25 juta.
Sebagian besar wilayah sekarang melaporkan sedikit atau tidak ada infeksi harian baru, yang memungkinkan pembatasan dibatalkan di sebagian besar negara.
Advertisement