Sukses

Polisi Prancis Verifikasi Kebenaran Video Penyerangan Kantor Lama Charlie Hebdo

Pelaku mengatakan kepada penyelidik bahwa dia telah nekat melakukan serangan untuk membalas penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo.

Liputan6.com, Paris - Penyelidik Prancis pada Minggu 27 September mempelajari video serangan yang diduga menargetkan kantor lama dari Charlie Hebdo di kota Paris.

Enam orang masih ditahan, termasuk tersangka pelaku serangan yang menyebabkan dua orang terluka parah di luar bekas kantor Charlie Hebdo di Paris, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (28/9/2020).

Pria berusia 18 tahun yang menjadi pelaku penyerangan lahir di Pakistan bernama Hassan A, menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan.

Pelaku mengatakan kepada penyelidik, dia telah nekat melakukan serangan untuk membalas penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo. Para penyelidik sekarang berusaha untuk mengautentikasi video yang mereka yakini dapat menunjukkan Hassan A.

"Kami melihat dia menangis, bernyanyi. Dia sebelumnya mengklaim tindakannya didasari oleh publikasi ulang karikatur itu," kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

"Ini semacam manifesto, dia mengumumkan akan bertindak," kata sumber itu.

Pelaku lahir di kota Mandi Bahauddin, Pakistan dan meskipun dia bisa berbicara sedikit bahasa Prancis, dia membutuhkan penerjemah selama interogasi. Dia diyakini telah memasuki Prancis tiga tahun lalu saat masih di bawah umur dan tidak menunjukkan potensi radikalisasi meski pernah dihentikan karena membawa senjata api.

Dua orang yang terluka adalah karyawan dari agensi produksi TV yang kantornya berada di blok yang sama dengan kantor lama Charlie Hebdo di pusat ibu kota. Pria itu secara keliru percaya bahwa kantor Charlie Hebdo masih di gedung itu dan ingin menyerang wartawan dari majalah tersebut, menurut pernyataannya kepada penyelidik.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Pemburuan Pelaku

Satu orang yang ditangkap dibebaskan dalam semalam. Tapi selain tersangka utama, delapan orang lainnya masih ditahan. Mereka termasuk adik laki-lakinya dan orang-orang yang tinggal bersamanya.

Polisi pada Minggu kemarin juga menahan seorang wanita yang tinggal di kediaman yang sama, kata sumber pengadilan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Penangkapan itu bertujuan untuk memahami "lingkungan" dari tersangka utama, kata sumber yang dekat dengan kasus tersebut, menambahkan: "Semuanya membuat kami berpikir dia bertindak sendiri."

Seorang pria Aljazair, ditahan di dekat lokasi penyerangan, juga telah dibebaskan. Pengacaranya mengatakan kliennya sebenarnya telah "secara heroik" mengejar si penyerang.