Sukses

KBRI Tunis Buka Warung Konsuler untuk Ajang Silaturahmi WNI

Warung Konsuler merupakan inisiatif dari KBRI Tunis untuk memberikan pelayanan dan memperat silaturahmi antar-WNI.

Liputan6.com, Tunis - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis, Tunisia, menyelenggarakan program Warung Konsuler 2020. Program itu mempermudah pelayanan kekonsuleran, serta menjadi peluang KBRI untuk memperat silaturahmi warga negara Indonesia (WNI), dan sosialisasi protokol kesehatan untuk meredam COVID-19.

Menurut rilis Kementerian Luar Negeri, Senin (28/9/2020) perwakilan Indonesia di luar negeri memang sering  melakukan program outreach pelayanan konsuler bagi para WNI yang tinggal jauh dari kota dimana kantor perwakilan berada.

Hal itu bertujuan mempermudah para WNI mendapatkan akses pelayanan dari Perwakilan. Pada program Warung Konsuler 2020, KBRI Tunis lakukan kunjungan bagi WNI di Jendouba, Kairouan, Sousse, Korba dan Kilibiya dalam kegiatan “Warung Konsuler 2020" memberikan pelayanan kekonsuleran dan bersilaturahmi.

Selama 3 hari, tim KBRI Tunis mengunjungi para WNI sekaligus untuk melakukan pendaftaran lapor diri WNI yang belum mendaftar pada Portal Peduli WNI.

Portal ini adalah sarana pendaftaran diri secara daring, yang juga dapat digunakan oleh WNI untuk mengajukan permohonan layanan keimigrasian/kependudukan tanpa harus datang langsung ke kantor KBRI Tunis.

Keseluruhan rangkaian kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Tidak lupa, KBRI Tunis juga berpesan agar WNI di kota-kota tersebut senantiasa menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Tunisia. Hingga dengan saat ini, belum ada WNI yang terpapar COVID-19 di Tunisia.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 16.114 kasus COVID-19 di Tunisia. Sebanyak 5.032 pasien sembuh dan 214 meninggal dunia. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Menlu Retno: RI Bakal Dapat Vaksin COVID-19 Hingga 20 Persen dari Seluruh Populasi

Pemerintah Indonesia terus berupaya agar Indonesia mendapat vaksin COVID-19 dengan adil dan terjangkau. 

Secara khusus, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berulang kali mengupayakan keadilan dan kesetaraan dalam fasilitas vaksin yang masih dalam proses produksi secara global dari berbagai produsen. 

Kendati demikian, ia telah memastikan bahwa Indonesia akan mendapat jatah vaksin COVID-19 hingga 20 persen dari seluruh populasi. 

"Dapat saya sampaikan bahwa sebagai hasil dari komunikasi intensif kita, baik yang dilakukan oleh tim Jakarta, maupun tim PTRI Jenewa dan KBRI Oslo, Indonesia telah masuk dalam kategori Advance Market Commitment (AMC) dari Gavi Covax Facility, yang berarti Indonesia akan memperoleh akses vaksin sebesar 20 persen dari populasi kita," ujar Menlu Retno dalam press briefing dengan media pada Kamis 17 September 2020.

Indonesia juga akan memperoleh keringanan finansial melalui mekanisme ODA (Official Development Assistance) maupun co- financing.

"Dengan mekanisme pendanaan seperti ini, tentunya akan berpengaruh pada harga. Dan diharapkan harga vaksin melalui track multilateral ini akan lebih murah dibanding mekanisme lainnya," tambahnya lagi. 

Menlu Retno turut menyampaikan bahwa perkiraan vaksin melalui jalur kerjasama multilateral ini baru akan tersedia pada tahun 2021.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19