Sukses

Suaminya Diserang Hiu, Wanita Hamil Ini Nekat Terjun ke Laut Menyelamatkannya

Seorang wanita hamil menyelam ke laut di Florida Keys untuk menyelamatkan suaminya dari serangan hiu saat sedang snorkeling di Sombrero Reef.

Liputan6.com, Florida - Seorang wanita hamil nekat menyelam ke laut di Florida Keys untuk menyelamatkan suaminya dari serangan hiu. Polisi mengatakan Andrew Charles Eddy (30) sedang snorkeling di Sombrero Reef, namun predator itu langsung menyerangnya tak lama setelah ia memasuki air.

Istrinya, Margot Dukes-Eddy, melihat sirip punggung hiu itu dan darah suaminya mewarnai air laut.Ia kemudian bergegas menyelam "tanpa ragu-ragu".

Margot segera menarik Eddy dan membawanya ke tempat aman, sementara anggota keluarga lainnya menelepon layanan darurat 911.

Setelah bantuan datang, Eddy diterbangkan ke trauma center di Miami dan mendapatkan perawatan karena cedera bahu yang parah. Melansir BBC, Senin (28/9/2020), petugas penyelamat, Ryan Johnson mengatakan kepada media lokal bahwa korban sempat berada dalam "kondisi kritis" ketika mereka tiba.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Insiden Serangan Hiu Tertinggi

Pasangan itu diketahui berasal dari negara bagian Georgia, dan sedang berlibur ke Florida bersama keluarga menggunakan kapal pribadi bersama. Saat tiba di laut Florida Keys, beberapa orang lain dari kelompok mereka sudah terlebih dahulu snorkeling sebelum Eddy masuk ke air untuk bergabung dengan mereka.

Deputi Christopher Aguanno menulis dalam laporan polisi bahwa ada orang lain yang bukan dari kelompok mereka, yang juga melakukan snorkeling di daerah itu.

Seorang saksi melaporkan bahwa pada hari sebelumnya memang pernah terlihat hiu besar dengan panjang sekitar delapan hingga 10 kaki, yang tampak seperti hiu banteng, berenang di daerah itu.

Florida diketahui merupakan negara yang memiliki jumlah serangan hiu tertinggi di dunia. 21 di antaranya dilaporkan terjadi pada 2019, menurut Museum Florida. Hal itu karena serangan hiu termasuk insiden yang sangat jarang terjadi di seluruh dunia.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul