Liputan6.com, Jakarta Kabar baik datang terkait kondisi mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal. Kondisinya dilaporkan sudah membaik bahkan bisa ikut rapat.
Kondisi terkini Dino Patti Djalal disampaikan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).
Advertisement
Baca Juga
"Alhamdulillah makin membaik, masih dirawat di RSPAD. Tadi pagi sudah bisa ikut Zoom meeting juga dengan FPCI staff," ungkap Mohammad Irfan dari FPCI kepada Liputan6.com, Selasa (29/9/2020).
Rapat Zoom yang diikuti oleh Dino Patti Djalal membahas program-program FPCI yang sedang berjalan.
Dino Patti Djalal dilarikan ke rumah sakit pada 15 September 2020 karena gangguan pernapasan, kemudian ia dinyatakan positif COVID-19. Pada 17 Oktober, FPCI melaporkan kondisi Dino sudah stabil.
Dino Patti Djalal adalah satu dari semakin banyaknya public figure yang dinyatakan positif COVID-19. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo juga positif COVID-19, sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya juga positif.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dilaporkan meninggal dunia akibat COVID-19.
Di dunia hiburan, Ratu Dangdut Elvy Sukaesih dan komedian Nunung juga dilaporkan terkena virus ini.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 278 ribu kasus COVID-19 di Indonesia. Sebanyak 10 ribu pasien meninggal dunia dan 210 ribu sudah sembuh.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pemerintah Klaim Penambahan Kasus Covid-19 Turun
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi klaim terjadi penurunan angka kasus terkonfirmasi positif dan kematian akibat Covid-19 menurun. Secara mingguan dalam dua pekan tren kasusnya mengalami penurunan.
"Kalau dilihat dari indikator di delapan provinsi secara mingguan, terjadi penurunan penambahan kasus konfirmasi dan angka kematian, kecuali Jawa Barat," kata Jodi.
Penurunan kasus tersebut terjadi di 8 provinsi yang menjadi prioritas pemerintah yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Namun, tren penurunan tersebut tidak terjadi di Jawa Barat.
Di Jawa Barat, ada tiga wilayah yakni Bogor, Bekasi dan Depok memberi kontribusi peningkatan kasus baru yang lebih banyak.
"Khusus Jawa Barat, secara rata-rata wilayah Bogor, Bekasi dan Depok berkontribusi terhadap lebih dari 60% total peningkatan kasus di Jawa Barat dalam 2 minggu terakhir," tutur Jodi.
Untuk itu, penanganan penyebaran virus corona di kawasan Jabodetabek akan dilakukan secara terintegrasi. "Oleh karena itu penanganan kasus di Jabodetabek akan dilakukan secara terintegrasi," sambung Jodi.
Dari perkembangan tersebut, kata Jodi, Luhut meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah tetap fokus untuk menekan penyebaran virus corona. Sehingga penambahan kasus harian bisa turun sebagaimana yang diperintahkan Presiden Joko Widodo kepada Luhut.
"Pak Menko (Luhut) minta agar pemerintah pusat dan daerah tidak lengah dan tetap terus fokus pada upaya penurunan penambahan kasus harian, peningkatan angka kesembuhan dan penurunan angka kematian," tutur Jodi.
Untuk itu semua pemerintah akan terus bekerja memastikan ketersediaan obat dan alat kesehatan untuk perawatan pasien Covid-19. Mendorong peningkatan testing dan tracing yang lebih tepat sasaran. Tak ketinggalan kampanye perubahan perilaku yang menyesuaikan protokol kesehatan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menangani kasus pandemi Covid-19 dalam waktu dua pekan.
Advertisement