Sukses

Joe Biden Rilis Bukti Pembayaran Pajak Sebelum Debat Perdana, Minta Trump Lakukan Hal Serupa

Capres Joe Biden merilis bukti pembayaran pajaknya dan meminta Donald Trump juga melakukan hal yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa jam sebelum debat pertamanya dengan Presiden Donald Trump, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden pada Selasa 29 September 2020, telah merilis bukti pengembalian pajak selama tahun 2019 dan meminta Trump untuk melakukan hal yang sama.

Biden, yang akan berbagi panggung dengan Trump pada Selasa malam di Cleveland, mengambil langkah tepat dua hari setelah New York Times melaporkan Trump hanya membayar US $ 750 dalam pajak penghasilan federal pada tahun 2016 dan 2017. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Rabu (30/9/2020). 

Diketahui, Trump sudah lama berusaha merahasiakan catatan keuangan pribadinya.

Pajak Biden menunjukkan bahwa dia dan istrinya Jill membayar lebih dari US $ 346.000 dalam bentuk pajak federal dan pembayaran lainnya untuk tahun 2019 dengan penghasilan hampir US $ 985.000 sebelum meminta pengembalian dana hampir US $ 47.000. Mereka mengatakan telah membayar lebih kepada pemerintah.

"Ini adalah tingkat transparansi bersejarah yang dimaksudkan untuk memberikan kepercayaan kepada rakyat Amerika sekali lagi bahwa para pemimpin mereka akan mengawasi mereka dan bukan garis bawah mereka sendiri," kata wakil manajer kampanye Biden, Kate Bedingfield, dalam panggilan telepon dengan wartawan.

"Presiden, tunjukkan laporan pajak Anda atau tutup mulut," tambah Bedingfield.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Taktik Biden

Pengembalian pajak Biden sebelum debat menunjukkan bahwa mantan wakil presiden tersebut tengah mencari keuntungan politik pada masalah yang dapat beresonansi dengan pemilih.

Demokrat berusaha menggambarkan Trump sebagai seorang penghindar pajak. 

Juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh mengeluarkan pernyataan yang menanggapi pengungkapan Biden. Ia menuduhnya tidak jujur ​​dalam pernyataan publik tentang penghasilannya di masa lalu, tetapi tidak membahas apakah Trump akan melepaskan pengembaliannya.

Media AS New York Times juga melaporkan bahwa Trump saat ini terlibat dalam audit Internal Revenue Service selama satu dekade atas pengembalian pajak US $ 72,9 juta yang dia klaim setelah menyatakan kerugian besar. Jika IRS melarangnya, dia harus membayar lebih dari US $ 100 juta, menurut surat kabar tersebut.

Di sisi lain, penolakan Trump yang terus-menerus untuk merilis pajaknya telah menyimpang dari praktik standar untuk kandidat presiden.

3 dari 3 halaman

Infografis Pemilu AS: