Liputan6.com, Sao Paulo - Pemerintah negara bagian Sao Paulo Brasil menandatangani kontrak senilai US $ 90 juta pada Rabu, 30 September 2020 untuk menerima 46 juta dosis vaksin potensial dari Sinovac Biotech produksi China.
Sao Paulo, negara bagian terpadat di Brasil, adalah salah satu lokasi uji klinis Fase III untuk vaksin Sinovac yang dilakukan oleh Institut Butantan, sebuah pusat penelitian biomedis terkemuka.
Advertisement
Baca Juga
Perjanjian itu membuat bagian formal dari pengaturan yang ada, di mana Sinovac setuju untuk memberikan 60 juta dosis pada akhir Februari 2021, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (1/10/2020).
Gubernur Sao Paulo João Doria mengatakan dalam konferensi pers bahwa negara bagian dan Sinovac memiliki kesepakatan lisan mengenai pengiriman 14 juta dosis yang tersisa.
Kepala Sinovac Amerika Latin, Xing Han, mengatakan pekan lalu bahwa hasil uji coba Fase III akan keluar dalam dua bulan.
Pemerintah negara bagian Brasil telah agresif dalam mendekati pembuat vaksin, dengan negara bagian Bahia dan Parana mencapai kesepakatan total dan membeli atau memproduksi vaksin Sputnik V Rusia.
Â
Â
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan berikut:
Vaksin COVID-19 Sinovac dari China Siap Didistribusikan Awal 2021
Perusahaan farmasi China, Sinovac mengumumkan pada Kamis 24 September 2020 bahwa vaksin Virus corona yang dikembangkannya akan siap didistribusikan ke seluruh dunia pada awal 2021, termasuk ke Amerika Serikat.
Mengutip DW Indonesia, Yin Weidong, CEO Sinovac, berjanji akan mengajukan permohonan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) untuk menjual vaksin Virus Corona di negeri Paman Sam itu, jika perusahaannya berhasil melewati uji klinis ketiga dan pengujian terakhir terhadap manusia. Yin mengklaim ia juga telah diberi vaksin percobaan.
"Awalnya, strategi kami dirancang untuk China dan Wuhan. Namun segera setelah itu pada Juni dan Juli, kami menyesuaikan strategi, yaitu (mendistribusikan vaksin) untuk dunia," kata Yin.
"Tujuan kami adalah memberikan vaksin kepada dunia termasuk AS, UE, dan lainnya," kata Yin.
Peraturan ketat di AS, Uni Eropa, Jepang, dan Australia secara historis memblokir penjualan vaksin China. Tetapi Yin berkata kondisi itu bisa berubah.
Advertisement