Liputan6.com, Jakarta - Amazon mengungkap, lebih dari 19.816 pekerja garis depannya di AS telah tertular Virus Corona COVID-19 sejak Maret 2020.
Jumlah tersebut setara dengan 1,44% dari 1,37 juta pekerjanya di Amazon dan anak perusahaannya, Whole Foods, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (2/10/2020).
Advertisement
Baca Juga
Amazon telah menghadapi kritik dari karyawan, serikat pekerja, dan pejabat terpilih, yang menuduh perusahaan membahayakan kesehatan karyawan. Tetapi raksasa bisnis online itu menyatakan tingkat infeksinya lebih rendah dari yang diperkirakan.
Amazon tetap membuka fasilitasnya selama pandemi untuk memenuhi lonjakan permintaan dari pembeli yang terjebak di rumah.
Tetap terbuka telah terbukti sangat menguntungkan bagi perusahaan e-commerce, dan telah menambah kekayaan pendiri Jeff Bezos, yang merupakan orang terkaya di dunia.
Penjualan dari perusahaan raksasa itu melonjak 40 persen menjadi US$ 88,9 miliar dalam tiga bulan yang berakhir pada Juni 2020, dan laba kuartalannya sebesar US$ 5,2 miliar adalah yang terbesar sejak perusahaan tersebut dimulai pada tahun 1994.
Â
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan berikut:
Infeksi rendah
Dalam sebuah posting blog, Amazon berpendapat bahwa 33.952 pekerja akan tertular virus jika tingkat infeksi Amazon menyamai populasi yang lebih luas, ketika memperhitungkan usia dan geografi karyawan.
Angka tersebut termasuk staf musiman dan mereka yang mungkin terinfeksi di luar pekerjaan.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka "memperkenalkan atau mengubah lebih dari 150 proses, mendistribusikan lebih dari 100 juta masker wajah, dan menerapkan pemeriksaan suhu di fasilitasnya di seluruh dunia.
Amazon mengatakan, pihaknya memperkenalkan tindakan jarak sosial dan pembersihan tambahan, yang "terjadi di setiap tempat dan area sekitar setiap 90 menit".
Amazon menantang perusahaan lain untuk mempublikasikan statistik COVID-19 mereka sendiri.
"Informasi ini akan lebih kuat jika ada data serupa dari perusahaan besar lainnya untuk membandingkannya," kata Amazon dalam posting blognya.
Athena, koalisi yang menentang Amazon dalam berbagai masalah perburuhan, perencanaan, dan lingkungan, meminta para pejabat untuk menyelidiki lebih lanjut.
"Amazon membiarkan Corona COVID-19 menyebar seperti api," kata direktur Athena Dania Rajendra dalam sebuah pernyataan.
Advertisement