Liputan6.com, D.C - Tak berlebihan rasanya jika kabar Presiden AS Donald Trump yang dinyatakan positif COVID-19 pada Jumat 2 Oktober 2020 cukup mengejutkan khalayak. Apalagi, hal itu datang ketika Pilpres AS 2020 telah di depan mata.
Sejumlah pihak --baik kawan maupun 'lawan' dalam pemilu-- telah menyatakan keprihatinan atas kondisi kesehatan sang presiden yang berusia 74 tahun.
Namun, mengingat sosok sang presiden yang sarat kontroversi, segelintir pihak mengaitkan kondisi kesehatan sang presiden dengan kontestasi politik menjelang pemilihan.
Advertisement
"Dalam pemilihan presiden, media menciptakan ungkapan untuk apa pun yang terjadi di akhir pertandingan yang mengubah kalkulus perlombaan. Ini dikenal sebagai 'Kejutan Oktober'," tulis David Covucci dalam artikel untuk media daring AS DailyDot.com, dikutip pada Sabtu (2/10/2020).
Baca Juga
Ia mencontohkan beberapa kejadian pada Pilpres AS 2016, ketika Donald Trump maju sebagai calon presiden untuk pertama kali.
"Pada 2016, sejumlah skandal tiba-tiba mengemuka, mulai dari dugaan penyelewengan pajak Trump dan rekaman Access Hollywood tepat sebelum debat pilpres," lanjut Covucci. Terkait Access Hollywood, Covucci merujuk pada skandal dugaan perkataan tak senonoh yang diucapkan sang miliarder nyentrik dalam sebuah program media beberapa tahun sebelum ia berpolitik.
"Kejutan tahun ini: Donald Trump dinyatakan positif COVID-19," lanjutnya, merangkum kecurigaan netizen Amerika bahwa kabar terbaru tentang sang presiden mungkin berkaitan dengan pemilu.
Dalam artikelnya, Covucci mentautkan sebuah unggahan netizen tertanggal 18 September 2020 lalu.
Unggahan itu milik sebuah akun Twitter @JohnCammo yang mengatakan: "Kejutan Oktober Trump adalah di mana ia akan 'mengumumkan infeksinya'. (Itu) palsu, tapi akan cukup dramatis."
Trump’s October surprise will be the announcement of “his infection.” Fake, but quite dramatic. This twist will blow Biden off the screens, the “Trump COVID watch” dominating every minute of every day. Then, 14 days later, Trump will emerge, 100% cured by hydroxychloroquine.
— JohnCammo (@JohnCammo) September 18, 2020
"Hal ini akan membuat (Joe) Biden juga terkejut, dan '(berita) pantauan (keadaan) COVID Trump' akan mendominasi setiap saat setiap harinya. Lalu, 14 hari kemudian, Trump akan tampil kembali, 100% disembuhkan oleh hydroxychloroquine," lanjut @JohnCammo.
Tweet itu, yang mendulang lebih dari 700 komentar dan 13 ribu re-tweet, turut direspons oleh seorang netizen pada 2 Oktober 2020.
This is 100% plausible. Trump's campaign is in absolutely dire straits both financially & in terms of his poll numbers. He is facing almost certain defeat. And desperate times call for desperate measures! I wouldn't put it past Trump to be faking the positive result.
— MURRAY 🇺🇸🗽 (@murray_nyc) October 2, 2020
"Ini 100% masuk akal. Kampanye Trump benar-benar dalam kesulitan keuangan & dalam hal jumlah jajak pendapatnya. Dia menghadapi kekalahan yang hampir pasti. Dan saat-saat putus asa membutuhkan tindakan putus asa! Tidak berlebihan rasanya jika saya pribadi menyangka Trump mungkin memalsukan hasil positif."
Covucci pun tak hanya mentautkan satu unggahan twitter milik @JohnCammo saja. Beberapa netizen lain, seperti unggahan sebelumnya, juga ikut 'menebak' bahwa Donald Trump (mungkin) akan mengumumkan terinfeksi COVID-19 pada bulan Oktober 2020. Uniknya, semua unggahan di Twitter itu berasal dari bulan September 2020 --jauh sebelum sang presiden dinyatakan positif COVID-19.
"Semua unggahan datang setelah Trump mengadakan kampanye publik tanpa mengenakan masker di beberapa hotspot virus corona," tulis Covucci.
It seems inevitable that Trump will get Covid, and pass it on to Biden somehow, and Trump will get the light flu version, and Biden will get the death-in-a-week version, and that will be the October surprise, no??
— Gene Shmunster (@NotaBubble) September 25, 2020
"Mengingat sikap Trump yang meremehkan setiap protokol CDC (Badan Pengendalian Penyakit AS) terkait virus (COVID-19), (unggahan-unggahan) itu bukan prediksi yang berlebihan, tetapi meskipun demikian, para pengguna (netizen) ini dapat bangga telah menyebutnya," lanjut Covucci.
October Surprise: Trump gets sent to ICU with COVID.
— Blue Wyoming (@BlueWyoming) September 27, 2020
Saat ini, Donald Trump telah diterbangkan ke rumah sakit, kurang dari 24 jam setelah ia dinyatakan positif COVID-19.
Trump juga telah menyatakan menunda sejumlah kegiatan kampanye, the New York Times melaporkan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan berikut:
Diterbangkan ke RS dengan Helikopter
Mengenakan masker dan setelan jas, Trump berjalan melintasi halaman Gedung Putih pada Jumat 2 Oktober sore waktu setempat ke helikopternya, Marine One, untuk perjalanan singkat ke rumah sakit.
Dia melambai dan mengacungkan jempol kepada wartawan tetapi tidak mengatakan apa-apa sebelum naik ke heli.
Dalam video yang diposting ke Twitter, Trump berkata: "Saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungan yang luar biasa. Saya akan pergi ke rumah sakit Walter Reed. Saya pikir saya baik-baik saja."
"Tapi kami akan memastikan semuanya berjalan lancar. Ibu negara dalam keadaan sangat baik. Jadi terima kasih banyak, saya menghargainya, saya tidak akan pernah melupakannya --terima kasih."
Anak-anak presiden, Ivanka dan Eric, me-retweet postingannya, memujinya sebagai "pejuang". Ivanka menambahkan: "Aku mencintaimu ayah."
Setibanya di Walter Reed, presiden tidak pergi ke ruang gawat darurat untuk perawatan, tetapi langsung pergi ke kamar kepresidenan rumah sakit, menurut mitra BBC AS, CBS News.
Sebelum ke rumah sakit, Trump dikatakan telah menerima sejumlah pengobatan "sebagai tindakan pencegahan" berupa antibodi poliklonal dosis 8g di Gedung Putih, kata dokter Trump, Sean Conley.
Obat ini diberikan untuk membantu mengurangi tingkat virus dan mempercepat pemulihan.
Dia juga mengonsumsi zinc, vitamin D, famotidine, melatonin dan aspirin, kata Dr Conley.
“Sampai sore ini dia tetap lelah tapi semangatnya bagus,” tambahnya. Ibu negara, yang berusia 50 tahun, "sehat hanya dengan batuk ringan dan sakit kepala".
Pada Jumat sore, Nyonya Trump mengatakan dia mengalami gejala ringan tetapi "merasa baik" dan "berharap untuk segera sembuh".
Sisa keluarga Trump, termasuk putra mereka, Barron --yang juga tinggal di Gedung Putih-- dinyatakan negatif.
Advertisement